Bisnis

Pesaing Baru Berdatangan Fuso Tak Ciut Nyali, Karena Punya Senjata Andalan Ini

×

Pesaing Baru Berdatangan Fuso Tak Ciut Nyali, Karena Punya Senjata Andalan Ini

Share this article
Truk Mitsubishi Fuso Fighter-X Super Long Trip, berjenis Medium Duty Truck dengan tangki bahan bakar ganda berkapasitas 400 liter - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) mengakui persaingan di pasar truk semakin ketat, baik karena gencarnya merek-merek lama maupun pendatang baru yang menyodorkan produk.

“Memang, dengan semakin banyaknya pemain, termasuk truk-truk impor tentunya persaingan semakin sengit. Karena adanya pendatang baru, termasuk impor tentunya akan menambah alternatif pilihan bagi konsumen dalam mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan bisnis mereka,” papar Direktur Sales & Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) Aji Jaya, di sela acara Buka Puasa Bersama PT KTB bersama Media di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Namun, lanjut Aji, dari mana pun asal pendatang baru itu (baik merek atau pabrikan yang baru masuk maupun produk yang diimpor meski pabrikannya belum beroperasi di Indonesia), konsumen tetap akan kritis dalam memilih produk yang unggul dan telah terbukti keunggulannya di lapangan. Sedangkan keunggulan tidak sebatas produk yang berkualitas, tetapi juga kelengkapan dan kecepatan layanan purna jualnya.

Aji menyebut, ihwal layanan purna jual tersebut Mitsubishi Fuso sampai saat ini telah memiliki 222 dealer yang tidak hanya melayani penjualan produk (truk) saja, tetapi juga menyediakan layanan purna jual berupa perawatan maupun perbaikan. Bahkan, dalam perawatan maupun perbaikan unit truk konsumen, PT KTB memiliki 17 bengkel siaga 24 jam, yang selalu siap dan cepat melakukan perawatan atau perbaikan truk.

Truk Foton yang kembali masuk Indonesia, dan kini diageni oleh Indomobil Group – dok.Mobilitas

“Sehingga, meski truk berada di masa perawatan yang harus dilakukan atau bahkan harus menjalani perbaikan, tetap tidak akan mengganggu roda operasi binis pemiliknya. Dengan kata lain, tetap zero down time. Bisnis pelanggan pemilik truk tetap berjalan. Ini tentunya sesuai dengan tagline kami, Mitsubishi Fuso Andalan Bisnis Sejati,” kata Aji saat ditemui Mobilitas usai sesi tanya jawab di acara tersebut.

Terlebih, keberadaan dealer dan bengkel siaga 24 jam tersebut juga didukung 18 depo part serta 6.700 lebih toko spare part di seluruh Indonesia. Memang terdengarnya sepele, tetapi keberadaan depo part maupun toko spare part yang merupakan mitra resmi kami itu, sangat menentukan kecepatan penanganan truk pelanggan yang mengalami masalah.

“Keberadaan spare part yang secara cepat bisa didapatkan, tentu akan memudahkan. Jadi luasnya jaringan penjualan dan layanan purna jual itu, tentu menjadi keunggulan tersendiri bagi Mitsubishi Fuso di tengah persaingan di pasar yang semakin keras,” papar General Manager Business Communication PT KTB, Totok Sudaryanto, yang ditemui Mobilitas di tempat yang sama.

Seperti halnya Aji, Totok juga menyebut PT KTB juga terus melakukan inovasi pengembangan fitur produk (truk) maupun layanan purna jual. Seiring dengan membaiknya infrastruktur, dimana jalan tol semakin tersambung, maka dibutuhkan truk yang mampu digunakan menempuh jarak jauh secara terus menerus.

Ilustrasi, booth Mitsubishi Fuso di GIICOMVEC 2024 – dok.Mobilitas

“Sehingga, Fuso membuat terobosan melengkapi treuk medium Fighter (Fighter-X Super Long Trip) dengan tangki bahan bakar ganda berkapasitas lebih banyak (dari 200 liter menjadi 400 liter). Sehingga, dengan kemampuan tempuh yang lebih jauh dalam sekali isi bahan bakar ini akan menghemat waktu, dan kegiatan bisnis lebih efisien,” jelas Totok.

Sedangkan inovasi layanan purna jual yang dilakukan, salah satunya adalah dengan terus mempertajam dukungan teknologi digital. Misalnya dalam reservasi servis dan lain-lain.

Sekadar informasi, di hajatan GIICOMVEC 2024 akhir Februari lalu, Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita mengaku telah mendapatkan informasi yang menyebut truk-truk yang digunakan di sejumlah pertambangan banyak dari impor. “Dan datanya kalau enggak salah, 6.000 unit untuk tambang. Padahal, industri dalam negeri bisa suplai,” kata Agus belum lama ini.

Selain itu, saat ini juga ada pemain lama tetapi mencoba eksis lagi di Tanah Air, yakni truk Foton. Di Indonesia truk asal  Republik Rakyat Cina itu diageni sekaligus dirakit oleh PT Indomobil Global Transportasi, anak usaha Indomobil Group. (Aa)