Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Hingga Februari Ekspor Mobil RI Anjlok, Begini Rapor Toyota hingga Honda – Mobilitas.id
Ilustrasi, mobil Toyota yang diekspor Toyota Motor Manufacturing Indonesia - dok.TAM

Hingga Februari Ekspor Mobil RI Anjlok, Begini Rapor Toyota hingga Honda

Arif Arianto
2 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Hampir semua merek atau pabrikan membukukan merosotnya jumlah ekspor mobil (dalam wujud utuh atau CBU) selama periode dua bulan pertama 2024 itu.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (20/3/2024) menunjukkan selama Januari – Februari 2024 itu, total jumlah mobil CBU yang diekspor Indonesia sebanyak 67.795 unit. Jumlah ini anjlok 25 persen dibanding periode sama tahun lalu, yang masih sebanyak 90.418 unit.

Ihwal fakta kinerja ekspor mobil CBU itu, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (20/3/2024) mengatakan masih belum tahu persis penyebabnya.
Karena, kata Jongkie, soal kebijakan ekspor mobil CBU sebuah merek atau pabrikan, yang menentukan prinsipalnya.

“Kalau mobil merek Jepang, tentu penentu kebijakannya ya prinsipal mereka di Jepang. Mobil Korea ya di Korea, dan sebagainya. Sebab, kebijakan ekspor itu menyangkut strtaegi global yang dimainkan prinsipal, misalnya pabrik mereka di negara A harus mengekspor apa saja dan kemana tujuannya, pabrik di negara B ekspor apa saja dengan tujuan ke mana. Ini terkait dengan kalkulasi yang cermat mereka,” papar Jongkie.

Ilustrasi, Honda WR-V – dok.Mobilitas

Oleh karena itu, kata Jongkie, dirinya masih sulit untuk memastikan apakah anjloknya ekspor mobil CBU itu karena disebabkan kondisi ekonomi global yang dipicu oleh perusahaan geopolitik atau lainnya. Tetapi yang pasti, lanjut dia, saat ini kondisi ekonomi dunai memang sedang tidak baik-baik saja.

Sementara itu data Gaikindo juga memperlihatkan selama dua bulan pertama itu di jajaran lima merek terbesar Toyota mengekspor mobil CBU sebanyak 23.792 unit, dan Daihatsu sebanyak 18.245 unit. Kemudian Mitsubishi 9.872 unit, Suzuki 3.882 unit, dan Honda 2.561 unit.

Sedangkan selama periode sama di tahun 2023 (dalam kelompok lima besar), ekspor terbanyak dibukukan oleh Daihatsu yang mencapai 33.176 unit dan Toyota 22.615 unit. Lalu Mitsubishi 12.906 unit, Suzuki sebanyak 8.731 unit, dan Honda 2.938 unit. (Yap/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article