Bisnis

Harga Komoditas Lesu dan Efek Pemilu, Bikin Penjualan Truk di RI Anjlok 30 Persen Lebih

×

Harga Komoditas Lesu dan Efek Pemilu, Bikin Penjualan Truk di RI Anjlok 30 Persen Lebih

Share this article
Ilustrasi, salah satu varian truk Scania yang dijual di Indonesia - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Anjloknya penjualan selama periode Januari hingga Februari tahun ini tidak hanya terjadi dari pabrik ke diler (wholesales) saja, tetapi juga dari diler ke konsumen alias penjualan ritel.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (22/3/2024) menunjukkan selama dua bulan pertama 2024 itu total wholesales truk di Tanah Air hanya sebanyak 9.926 unit. Jumlah ini anjlok 37 persen dibanding total wholesales selama Januari – Februari 2024.

Pada saat yang sama, total penjualan ritel truk yang dibukukan semua pabrikan di Indonesia yang bermain di segmen itu hanya 10.373 unit. Jumlah ini merosot hingga 33 persen dibanding total penjualan ritel selama dua bulan pertama 2023.

Ihwal layunya pasar truk itu, Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (22/3/2024) menyebut karena kondisi pasar yang menjadi penyerap truk masih dalam kondisi yang kurang bagus. Harga komoditas masih lesu di pasar global.

Ilustrasi, salah satu varian produk UD Trucks di Indonesia – dok.Mobilitas

“Kemudian, sejalan dengan penyelenggaraan Pemilu (pemilihan umum) banyak pelaku bisnis yang menahan ekspanasi termasuk belanja barang modal terutama membeli truk baru. Merek memilih wait and see (menunggu) penyelenggaraan Pemilu benar-benar telah selesai,” ungkap Jongkie.

Jongkie mengaku belum bisa memastikan kapan kondisi tersebut akan pulih. Sebab, soal harga komoditas – baik komoditas hasil pertambangan maupun perkebunan – sangat tergantung geliat pasar global.

“Sementara, di pasar global ini kan seperti kita tahu masih ada ketegangan geopolitik, perang Rusia –Ukraina yang dampaknya kemana-mana. Tetapi, untuk dalam negeri karena pengumuman hasil Pemilu sudah dilakukan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ekonomi bergerak kencang lagi. Investasi banyak yang masuk,” tandas Jongkie. (Yan/Aa)