London, Mobilitas – Mobil listrik buatan Citroen (Grup Stellantis) Citroen e-C3 yang diproduksi di India dan dipasarkan di beberapa negara, telah menjalani tes tabrak oleh Global New Cars Assessment Programe (Global NCAP).
Laporan Global NCAP dalam situs resminya Globalncap.org yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (23/3/2024) menyebut dalam uji aspek keamanan dan keselamatan itu, Citroen eC3 gagal meraih rating. Sebab, mobil tersebut hanya mendapat nilai nol untuk aspek keamanan penumoang dewasa.
Sementara, untuk aspek keselamatan untik penumpang anak-anak, Citroen eC3 hanya meraih satu bintang. “Diproduksi di India, eC3 akan tersedia sevara global untuk pasar negara berkembang. Oleh karena itu, hasil tes nol bintang yang mengecewakan ini memiliki relevansi dengan aspek keselamatan (mobil) di seluruh dunia,” bunyi keterangan Global NCAP.
Lembaga pengujian aspek keamanan mobil baru yang berbasis di Inggris itu menyebut hasil uji tabrak Citroen e-C3 yang memiliki dua airbag itu membuktikan aspek perlundungan mobil itu buruk pada dada penumpang dewasa. Bahkan perlindungan dada pengemudi sangat lemah.
“Ini merupakan hasil yang mengerikan dari Stellantis. PSA pernah menjadi pemimpin dalam hal keselamatan, namun sekarang, sebagai bagian dari grup Stellantis, pabrikan tersebut tampaknya telah mengalami kemunduran yang besar. Kami berharap tren negatif ini dapat diperbaiki secara global karena sangat mendesak,” ungkap Sekretaris Jenderal Global NCAP, Alejandro Furas.
Sedangkan Presiden Eksekutif Towards Zero Foundation, David Ward, mengatakan hasil uji tabrak Citroen eC3 itu telah menimbulkan kekhawatiran serius, tidak hanya bagi konsumen di pasar India.
“Tetapi juga bagi konsumen di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Kami akan mendiskusikan hal ini dan hasil lainnya dari kampanye #SaferCarsForIndia selama acara Kongres Dunia NCAP24 di Munich bulan depan,” papar David.
Sekadar informasi, soal penjualan di India, mobil setrum Citroen itu belum banyak terjual ke konsumen. Data Asosiasi Pabrikan Mobil India (SIAM) dan Vahan yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Sabtu (23/3/2024) menunjukkan sejak September 2023 – Februari 2024 mobil listrik ini baru laku 421 unit.
Rinciannya, pada tahun 2023 di bulan September terjual 166 unit, Oktober 179 unit, November 18 unit, dan Desember nihil. Adapun di tahun 2024, pada bulan Januari mobil itu terlego 184 unit, dan Februari 83 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id