Oslo, Mobilitas – Norwegia yang memiliki luas 385.207 kilometer persegi ini dikenal sebagai pelopor peralihan ke era penggunaan kendaraan listrik di dunia.
Pemerintah negara yang sebagian besar wilayahnya tertutup gletser itu telah menyatakan tekadnya untuk mengakhiri penjualan berbagai jenis kendaraan bermotor bermesin bensin maupun diesel pada 2025 nanti. Sebagai gantinya, kendaraan bermotor listrik saja yang dijual dan digunakan sebagai sarana transportasi.
Pada tahun 2023 kemarin, menurut CBS, negara berpenduduk 5,4 juta jiwa itu memiliki populasi mobil listrik murni (BEV) sebanyak 139.304 unit. Sedangkan The New York Times mencatat, pada saat itu 81,6 persen lebih mobil yang terjual merupakan BEV.
“Norwegia telah menyiapkan kebijakan tersebut secara matang. Kini infrastruktur pengisian daya baterai mobil listrik tersebar di hampir seantero negeri. Pemerintah juga memberi insentif subsidi harga dan pajak. Bahkan regfistrasi mobil listrik sangat dipermudah,” tulis media asal Amerika Serikat itu.
Lantas bagaimana penjualan mobil listrik di Norwegia pada awal tahun 2024? Data Otoritas Federal Jalan Raya (OVF) Norwegia yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (7/5/2024) menunjukkan pada Januari – April kemarin 30.124 mobil terjual di negeri itu (83,1 persen lebih merupakan BEV). Namun, jumlah itu menyusut 5 persen dibanding total penjualan selama empat bulan pertama 2023.
Di periode itu, ada lima mobil yang paling laku alias terlaris dibeli konsumen. Kelimanya merupakan mobil listrik baterai.
Mereka adalah, Tesla Model Y yang terjual 5.405 unit, ambles 43,9 persen dibanding Januari – April 2023. Kemudian VW ID.4 yang terjual 1.910 unit (melorot 3,2 persen), dan Volvo EX30 yang terlego 1.905 unit (baru).
Terlaris keempat adalah, Toyota bz4X yang laku 1.843 unit (ambles 6,5 persen). Sedangkan terlaris kelima, VW ID.3 yang terjual 1.295 unit, ambles 21 persen. (Anp/Aa)