Tokyo, Mobilitas – Turunnya penjualan mobil buatan Daihatsu Motor di negaranya sendiri saat ini merupakan yang terburuk dalam sejarah pabrikan.
Data Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Kendaraan Ringan dan Sepeda Motor Jepang (JLMVMA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (8/5/2024) menunjukkan sepanjang Januari – April tahun ini, Daihatsu hanya meraup angka penjualan sebanyak 1.937 unit.
Jumlah ini longsor hingga 85,9 persen dibanding jumlah angka penjualan yang berhasil diseroknya pada periode sama di tahun 2023, yang sebanyak 13.777 unit.
Pada bulan April saja, pabrikan mobil yang merupakan bagian dari Grup Toyota ini hanya mengantongi angka penjualan sebanyak 302 unit. Jumlah angka penjualan itu ambrol hingga 89,7 persen dibanding total angka penjualan yang berhasil dikoleksinya pada bulan April 2023 yang mencapai 2.922 unit.
Tidak ada keterangan atau informasi terkait ambrolnya penjualan mobil Daihatsu selama empat bulan pertama 2024 itu dari asosiasi delaer maupun dari Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA). Namun yang pasti, selama tiga bulan pertama atau Januari – Maret 2024, penjualan mobil merek ini sudah jeblok.
Data JADA dan JAMA yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (8/5/2024) memperlihatkan pada periode tersebut penjualan Daihatsu sudah jeblok 74,6 persen dibanding tiga bulan pertama 2023. Total hanya 44.831 unit.
Tetapi yang pasti, seperti dilaporkan The Japan Times, belum lama ini, pada pekan keempat Daihatsu menghentikan produksi mobilnya di Jepang. Hal ini dilakukan menyusul terkuaknya skandal manipulasi data aspek keselamatan mobil.
Ada sejumlah model mobil yang produksinya dihentikan. Penghentian produksi disebut dilakukan hingga akhir Januari, dan sejumlah analis menyebut penghentian produksi ini juga berpengaruh besar ke penjualan, karena untuk memulai lagi seperti sebelumnya juga membutuhkan waktu.
Sekadar informasi, selama Januari – April 2024, jumlah mobil (semua jenis dan kategori) di Jepang sebanyak 1.441.486 unit. Jumlah ini ambles 16,2 persen dibanding periode sama di tahun lalu, yang mencapai 1.731.150 unit.
Namun, tidak semua pabrikan atau merek yang membukukan ambrolnya penjualan.(Anp/Aa)