Bangkok, Mobilitas – Data Federasi Industri Otomotif ASEAN menunjukkan, sampai saat ini Thailand merupakan pasar mobil listrik murni (BEV) terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Data Federasi Industri Otomotif (FTI) Thailand yang disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (13/5/2024) menunjukkan sepanjang tahun 2023 kemarin, jumlah BEV yang terjual di Negeri Gajah Putih itu mencapai 76.314 unit. Jumlah penjualan itu meroket hingga 684,4 persen dibanding total penjualan yang terekam pada tahun 2022.
Hasil kajian International Energy Agency (IEA) yang dirilis melalui situs resminya dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (13/5/2024) saat ini sudah hampir 90.000 BEV yang teregistrasi di otoritas transportasi Thailand.
“Fakta ini tentu mengesankan, mengingat penjualan mobil secara keseluruhan (seluruh jenis mobil) di negara itu terus menurun dari tahun 2022 hingga 2023,” bunyi keterangan IEA.
Menurut Badan Energi Internasional yang berkantor di Paris, Prancis, itu kebijkan subsidi yang diberikan pemerintah baik untuk pembelian mobil melalui potongan pajak, produksi baterai di dalam negeri, hingga pemangkasan pajak impor dan cukai menjadi kunci kencangnya laju penjualan BEV.
“Terlebih, pabrikan yang memasarkan serta memproduksi mobil listrik di Thailand terus bertambah,” sebut lembaga yang berdiri sejak November 1974 itu.
Hanya, ternyata di periode Januari hingga April 2024 ini, kinerja penjualan BEV di Thailand naik turun. Fakta data berbicara, pada bulan Januari jumlah BEV yang terjual di negeri berpenduduk 71,876 juta jiwa ini mencapai 13.653 unit.
Namun, di bulan Februari penjualan longsor 73,4 persen menjadi 3.635 unit. Meski di bulan Maret meningkat sedikit menjadi 5.001 unit, tetapi di bulan April kembali ambrol menjadi 4.088 unit. (Din/Aa)