Sidney, Mobiltas – Australia merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi pabrikan yang berorientasi ekspor, sebab seluruh mobil yang dijual di negara ini 100 persen diimpor.
Data Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (15/5/2024) menunjukkan 48 pabrikan atau merek mobil bertarung menggaet konsumen di negara berpenduduk 26,665 juta jiwa itu. Mereka berasal dari Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Cina.
Mereka menjajakan 42 model. Maklum, agen pemegang merek atau distributor mobil dari pabrikan tertentu, hanya akan mengimpor model mobil tertentu jika permintaannya tinggi.
Data FCAI memperlihatkan selama Januari – April 2024, jumlah mobil yang terjual di Australia mencapai 401.654 unit. Jumlah penjualan ini menanjak 14,4 persen dibanding periode sama di 2023.
Menariknya, dari total penjualan sebanyak itu, 31.662 unit diantaranya merupakan mobil listrik baterai (BEV). Dan ternyata, hampir setengah dari penjualan mobil setrum murni itu dibukukan oleh Tesla.
Pabrikan besutan Elon Musk itu meraup angka penjualan sebanyak 14.821 unit. Rinciannya Tesla Model Y menyerok angka penjualan 7.956 unit dan Tesla Model 3 mencomot angka penjualan 6.865 unit.
Tesla sekaligus membungkam Build Your Dreams (BYD). Sebab, pabrikan mobil asal Republik Rakyat Cina itu hanya mengantongi angka penjualan sebanyak 5.891 unit (dari tiga model yang dijajakannya).
Tesla juga mengungguli jauh Morris Garage (MG) yang mengoleksi angka penjualan 1.811 unit dari MG 4. Kemudian Kia yang menjual 721 unit Kia EV6, Hyundai yang melego Hyundai Kona Electric 629 unit, serta Volvo yang menjual 584 Volvo XC40 Recharge. (Din/Aa)