Manila, Mobilitas – Mercedes-Benz mengklaim, mobil setrum ini diklaim mampu berjalan (berdasarkan siklus WLTP) sejauh 550 kilometer dalam sekali cas baterai.
Sejumlah informasi yang dihimpun Autoindustriya dan dinukil Mobilitas di Jakarta, Selasa (21/5/2024), menyebut SUV EQE memadukan desain konservatif dengan teknologi tinggi tanpa emisi. “Untuk pasar Filipina kemungkinan besar, SUV itu dibekali baterai berdaya 90,6 kWh,” tulis media itu.
Baterai ini dipadukan dengan motor listrik tunggal yang dipasang di bagian belakang dari mobil tersebut. Semburan tenaga yang dihasilkan mencapai 288 PS dengan torsi hingga 565 Nm.
Namun, untuk tipe berpenggerak semua roda (AWD) semburan torsi Mercedes-Benz EQE 350+ itu mencapai 764 Nm, Meski, besaran semburan tenaga tetap sama yakni 288 PS.
Sementara, fitur yang kemungkinan disematkan padanya adalah layar sentuh MBUX 12,8 inci hingga cluster digital 12,3 inci. Kemudian balutan lembaran kulit di sejumlah bagian interior, selain jok.
Lalu, pengatur suhu multi-zona, kursi pijat, hingga kursi depan berpemanas/berventilasi. Tidak ketinggalan sunroof panoramik, serta pencahayaan ambient LED.
Dengan sederet keunggulan yang ditawarkan itu, SUV Mercedes-Benz bertenaga dari setrum ini diharapkan menambah kinerja penjualan mobil listrik pabrikan itu moncer. Terlebih, di sepanjang Januari – Maret atau kuartal pertama 2024 ini, penjualan mobil berteknologi daya setrum (listrik murni atau BEV, hybrid, dan plug-in hybrid alias PHEV) kurang cemerlang.
Data EV-Volume yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (21/5/2024) menunjukkan selama tiga bulan pertama 2024 itu, penjualan mobil listrik baterai (BEV) Mercedes-Benz hanya 47.512 unit. Jumlah itu ambles 8 persen dibanding periode sama di tahun 2023, meski di pasar BEV dunia, Mercedes masih meraup pangsa pasar 10,3 persen. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id