Jakarta, Mobilitas – Menurut Organisasi Produsen Mobil Internasional (OICA), sampai saat ini Republik Rakyat Cina (Cina) merupakan pasar mobil terbesar di dunia.
Dengan jumlah penduduk 1.425.671.352 jiwa, Negeri Tirai Bambu itu tak hanya menjadi tempat penjualan mobil terbanyak, tetapi juga menjadi pengekspor mobil paling banyak di dunia. Dia di tahun 2023 lalu telah menggusur Jepang sebagai pengekspor mobil terbanyak di dunia.
Sementara data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (24/5/2024) menunjukkan selama tahun 2023 sebanyak 21.706.000 juta mobil terjual di Cina. Jumlah itu meningkat 5,6 persen dibanding jumlah yang terjual di tahun 2022.
Jumlah ini dibukukan 119 pabrikan atau merek (baik lokal maupun dari luar negeri atau asing) yang bertarung di pasar untuk menggaet konsumen. Sedangkan jumlah varian model yang jajakan mencapai 524 model mulai dari yang bersumber tenaga dari mesin konvensional, hybrid, plug-in hybrid, hingga listrik murni alias BEV.
Salah satu pemain di pasar Cina adalah pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor. Pada tahun ini, selama Januari – April 2024, ternyata penjualan mobil Hyundai di negara itu tak moncer,
Data CAAM dan CPCA menunjukkan selama empat bulan pertama 2024 itu, jumlah mobil Hyundai yang terjual ke dealer sebanyak 65.779 unit, ambrol 17,9 persen dibanding periode sama di 2023. Sedangkan jumlah mobil yang terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) di periode itu 62.594 unit, ambrol 11,8 persen.
Namun, tren ambrolnya penjualan Hyundai tak hanya terjadi di Cina saja, tetapi juga di Indonesia. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Jumat (24/5/2024) memperlihatkan selama Januari – April 2024, mobil Hyundai yang dijajakan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) hanya meraup angka wholesales 8.728 unit.
Jumlah ini ambrol 31,1 persen dibanding wholesales pada periode sama di 2023. Sementara, total penjualan ritel yang dibukukannya hanya 8.520 unit, ambrol 29,9 persen dibanding empat bulan pertama 2023. (Fat/Aa)