Bangkok, Mobilitas – Sebelumnya, di awal tahun 2024, Federasi Industri Thailand (FTI) mematok target produksi 1,9 juta unit mobil hingga akhir tahun.
Keterangan resmi FTI yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/6/2024) menyebut total produksi itu meningkat 3,15 persen dibanding tahun 2023. Rinciannya, 1,15 juta mobil yang diproduksi diyujukan untuk pasar ekspor, dan 750.000 unit untuk pasar dalam negeri.
Namun, Wakil Ketua FTI bidang Otomotif Surapong Paisitpatanapong mengaku target tersebut sulit tercapai melihat fakta kondisi ekonomi nasional Negeri Gajah Putih itu yang kini melemah. “Terlebih, di saat bersamaan bank juga melakukan pengetatan penyaluran kredit dengan dalih untuk mengantisipasi potensi kredit macet,” kata Surapong.
Melemahnya denyut produksi dan penjualan mobil telah terasa di empat bulan pertama atau Januari – April 2024. FTI mencatat selama catur wulan pertama itu produksi mobil hanya 518.790 unit, merosot 17 persen dibanding periode sama di tahun 2023.
Kemudian penjualan di dalam negeri ambles 23,9 persen menjadi 210.494 unit, dan ekspor merosot 3,6 persen menjadi 340.685 unit.
Sebelumnya, Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC) Thailand dalam pengumumannya yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/6/2024) menyatakan pertumbuhan ekonomi Thailand di kuartal Pertama (Januari – Maret) 2024 melorot dibanding kuartal IV (Oktober – Desember) 2023.
Jika di kuartal akhir 2023 itu pertumbuhan ekonomi masih 1,7 persen di kuartal perdana 2024 hanya 1,5 persen.
“Melemahnya pertumbuhan ekonomi dikarenakan turunnya investasi publik, menurunnya ekspor barang ke berbagai negara, serta berkurangnya belanja pemerintah,” bunyi keterangan NESDC.
Sementara, pernyataan Bank Dunia yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/6/2024) menyebut pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Thailand pada tahun 2024 ini hanya 2,8 persen. Sedangkan di tahun 2025 tumbuh 3,0 persen.
Besaran angka pertumbuhan itu menyusut, sebab sebelumnya Bank Dunia memproyesikan pertumbuhan negara yang juga dikenal dengan nama Siam itu mencapai 3,2 persen di tahun 2024. Adapun di tahun 2025 diproyeksi mencapai 3,1 persen. (Fat/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id