Tokyo, Mobilitas – Mobil yang dihentikan sementara produksinya adalah mobil model tertentu yang proses pengujian dalam rangka pengajuan sertifikasi terbukti menyimpang alias curang.
Laporan Nikkei yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (3/6/2024) Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, pada Senin (3/6/2024) telah menyatakan ada empat produsen mobil dan satu pabrikan sepeda motor yang mengakui adanya penyimpangan dalam uji keselamatan.
Dari keempatnya, Toyota Motor dan Mazda Motor telah menyatakan untuk menghentikan sementara distribus alias penjualan mobil mereka yang terindikasi tersangkut masalah ini ke dealer. “Sedangkan pabrikan sepeda motor yang terkait dengan masalah ini adalah Yamaha Motor,” tulis Nikkei.
Sedangkan dua pabrikan mobil lainnya melaporkan adanya kasus serupa dalam proses pengujian aspek keselamatan untuk sertifikasi adalah Honda Motor dan Suzuki Motor.
“Penyimpangan seperti ini merupakan tindakan yang merusak kepercayaan pengguna kendaraan. Selain itu mengguncang pondasi sistem sertifikasi otomotif nasional,” bunyi pernyataan Kementerian.
Bahkan, pada hari Selasa (4/6/2024) Kementerian akan melakukan inspeksi ke pabrik Toyota. Setelah itu ke pabrik Mazda, Honda, Suzuki, serta Yamaha.
Kementerian memerintahkan kepada semua pabrikan itu untuk menangguhkan pengiriman model-model tertentu sampai dipastikan memenuhi standar kualitas. Sedangkan Toyota Motor, di hari yang sama, Senin (3/6/2024) mengumumkan telah menghentikan sementara penjualan mobil yang tersangkut kasus tersebut.
Mobil itu adalah Toyota Corolla Fielder, Corolla Axio dan Yaris Cross. Toyota mengakui proses permohonan sertifikasi model ini memiliki data yang tidak akurat dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang.
Laporan Bloomber yang disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (4/6/2024) menyebut menggunakan data yang salah untuk tes keselamatan pejalan kaki untuk tiga model yang penjualannya dihentikan itu. “Dan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi untuk uji keselamatan tabrakan bagi empat model lainnya, termasuk Toyota Crown,” tulis media itu mengutip Kementerian Transportasi.
Toyota, kata Kementerian, merupakan salah satu dari lima pabrikan yang memalsukan atau memanipulasi data keselamatan ketika mengajukan sertifikasi. Dua dari empat lainnya adalah Mazda Motor Corporation dan Honda Motor Company.
Sekadar informasi, dalam konferensi pers yang digelar di Tokyo, Jepang, Senin (3/6/2024) Chairman Toyota Motor Corporation mengakui empat model Toyota lainnya – yang kini sudah tidak lagi diproduksi – juga terkait dengan kasus itu. Mereka adalah Toyota Crown, Isis, Sienta dan RX, karena ada kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya.
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada pelanggan, penggemar mobil, dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Toyoda. (Din/Aa)