London, Mobilitas – Pada tahun 2022, pabrikan mobil mewah asal Inggris (yang kini berada di bawah payung BMW Group) itu berhasil membukukan penjualan 6.000 unit lebih, rekaor penjualan terttinggi selama 118 tahun sejarah Rolls-Royce sejak berdiri.
Laporan pabrikan mobil yang berdiri sejak tahun 1904 itu yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (8/6/2024) menyebut pada tahun 2022, Rolls-Royce berhasil melego 6.021 mobil buatannya di berbagai negara di dunia. Jumlah itu meningkat 8 persen dibanding tahun 2021 yang masih sebanyak 5.586 unit.
“Jumlah penjualan sebanyak 6.000 unit lebih ini merupakan yang pertama kalinya dalam 118 tahun (dari tahun 1904 hingga tahun 2022) sejarah Rolls-Royce,” bunyi keterangan itu.
Ternyata, kinerja penjualan merek yang biasa di sebut “RR” ini kian mentereng di tahun 2023.
Meski hanya bertambah 12 unit, RR berhasil meraup angka penjualan sebanyak 6.032 unit, dan rekaor pun kembali terlampaui.
Namun, di tahun 2024 ini, Rolls-Royce menjadi sedikit was-was, karena penjualannya di periode Januari – April, meredup. Fakta data berbicara selama empat bulan pertama itu, Rolls-Royce hanya berhasil menyerok angka penjualan sebanyak 1.525 unit, merosot 7 persen dibanding periode sama di tahun 2023.
“Penurunan penjualan terjadi seiring dengan tidak dijualnya lagi Rolls-Royce Wraith dan Rolls-Royce Dawn sejak tahun 2022. Tetapi, dengan hadirnya Rolls-Royce Cullinan versi facelift kami percaya penjualan di tahun ini akan berada di trek peningkatan,” sebut pabrikan yang berkantor di London, Inggris, ini. (Din/Aa)