Beijing, Mobilitas – Penjualan mobil Tesla di Cina sepanjang periode Januari hingga Mei tahun ini menciut di tengah pasar yang justeru mekar.
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) dan laporan pabrikan yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (15/6/2024) menunjukkan, selama lima bulan pertama itu Tesla di Cina membukukan penjualan sebanyak 219.056 unit. Jumlah ini menciut 0,4 persen dibanding jumlah penjualan yang dibukukannya pada Januari – Mei 2023.
Meski, di bulan Mei saja, jumlah angka penjualan yang dikemasnya mencapai 55.215 unit. Jumlah ini menanjak 29,9 persen dibanding angka penjualan yang berhasil diseroknya pada bulan yang sama di tahun 2023.
Fakta juga bernicara, mobil Tesla yang dijual di negara berpenduiduk 1,423 miliar jiwa ini selain hasil produksi di pabrik Shanghai (yakni Tesla Model 3 dan Model Y) juga mobil Tesla yang diimpor dari negara lain.
Namun, yang terbanyak tetap mobil yang dibuat di dalam negeri Cina itu. Terlebih, kedua model Tesla yang dibuat di Cina tersebut harganya lebih miring ketimbang model impor.
Sekadar informasi, data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Sabtu (15/6/2024) memperlihatkan selama bulan Mei, mobil elektrifikasi (hybrid, plug-in hybrid, dan listrik baterai atau BEV, hingga mobil listrik berbahan bakar hidrogen (FCEV) yang terjual di Negeri Tirai Bambu itu mencapai 955.000 unit. Jumlah ini melonjak 33,3 persen dibanding bulan yang sama di tahun 2023.
Sementara, di periode Januari – Mei, penjualan mobil berteknologi sumber daya setrum ini laku sebanyak 3.895.048 unit. Jumlah tersebut melonjak 32,5 persen dibanding total jumlah penjualan selama lima bulan pertama 2023. (Din/Aa)