Beijing, Mobilitas – Ambrolnya penjualan mobil GAC Aion ke konsumen (penjualan ritel) di negerinya sendiri tak hanya terjadi selama lima bulan (kumulatif Januari – Mei) saja, tetapi juga di bulan Mei.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) berdasar laporan pabrikan yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (27/6/2024) menunjukkan, sepanjang lima bulan pertama 2024, merek mobil listrik dari GAC Group itu meraup angka penjualan ritel sebanyak 117.675 unit. Jumlah ini ambrol 25,2 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada periode sama di tahun 2023.
Pada bulan Mei saja, angka penjualan ritel yang berhasil dikoleksi pabrikan ini sebanyak 30.928 unit. Jumlah penjualan ritel ini ambrol 23,8 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil dibukukannya pada bulan yang sama di tahun 2023.
Fakta data berbicara, sejumlah mobil kondang GAC Aion selama lima bulan pertama 2024 itu penjualannya ke konsumen ambrol. Mereka adalah Aion Y yang terjual sebanyak 56.865 unit, ambrol 13,8 persen dibanding periode sama di tahun 2023.
Kemudian Aion S yang terlego ke konsumen sebanyak 42.879 unit. Jumlah penjualan ini ambrol 37,2 persen dibanding penjualan ritel yang dibukukannya pada periode Januari – Mei 2023.
Disusul Aion S Plus yang terjual 10,465 unit, ambrol 36,1 persen . Lalu, Aion LX yang terjual sebanyak 228 unit, ambrol 70,4 persen.
Seperti diketahui, GAC Aion kini agresif menggempur pasar Asia Tenggara. Setelah di Thailand, merek asal Negeri Tirai Bambu ini menyerbu pasar Indonesia.
Berkongsi dengan Indomobil Group – yang mendirikan perusahaan bernama PT Indomobil Energi Baru – pada 16 Juni kemarin, GAC Aion resmi menjajakan mobil listrik GAC Aion Y Plus di Indonesia. Bahkan, perusahaan ini juga berniat mengoperasikan pabrikan perakitan produknya di Indonesia. (Anp/Aa)