Gebuk Pabrikan Cina: Hyundai Sodorkan SUV Listrik Inster, Ini Keunggulannya

Ilustrasi, Hyundai Inster - dok.Istimewa

Beijing, Mobilitas – Hyundai tentu tak ingin kemerosotan penjualan mobilnya di Cina sepanjang Januari – Mei dibanding periode sama di tahun 2023 menjalar kemana-mana.

Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (28/6/2024) menunjukkan selama lima bulan pertama 2024 itu, Hyundai di Republik Rakyat Cina meraup angka penjualan ke dealer (wholesales) sebanyak 81.784 unit. Jumlah ini anjlok hingga 20,8 persen dibanding total angka wholesales yang berhasil diseroknya pada periode sama di tahun 2023.

Sementara, jumlah angka penjualan ritel yang berhasil dicetak Hyundai di Cina selama periode lima bulan pertama 2024 sebanyak 78.965 unit. Jumlah ini anjlok 14,6 persen ketimbang total angka penjualan ritel yang berhasil dikemasnya pada periode Januari – Mei tahun lalu.

Analis industri di Bursa Saham Korea Choi Dae Hoon seperti dikutip The Korean Insight menyebut kalangan internal Hyundai mengakui banyak pabrikan asal Cina yang memainkan strategi harga murah baik di pasar dalam negeri maupun di luar Cina. “Persaingan keras ini berusaha diimbangi Hyundai agar penjualan mobil listriknya tak tergerus oleh serbuan pabrikan Cina yang ekspansif di berbagai wilayah dunia,” ujar dia menirukan ucapan pejabat Hyundai Motor.

Interior bagian depan Hyundai Inster – dok.Istimewa

Laporan Bloomberg News dan The Korea Economic Daily yang disitat Mobilitas di Jakarta, Jumat (28/6/2024), Hyundai telah meluncurkan mobil listrik baterai (BEV) anyar yang dinamai Hyundai Inster di hajatan Busan International Motor Show (BIMS) 2024, Kamis (27/6/2024). Mobil setrum berjenis SUV itu memiliki daya saing karena berbanderol murah yakni US$ 26.775 atau sekitar Rp 437, 65 juta (kurs US$1 = Rp 16.345,45).

The Korea Insight dan Bloomberg menyebut, kehadiran mobil listrik anyar itu dimaksudkan untuk meladeni pabrikan asal Cina yang gencar menggelontorkan mobil listrik berbagai jenis dengan banderol murah. Mobil ini akan dijual di Korea pada pertengahan ini, setelah itu diekspor ke berbagai negara di Eropa, Timur Tengah, serta kawasan Asia-Pasifik.

SUV listrik berdimensi panjang 3,8 meter ini menggunakan baterai nikel berdaya 42 kWh yang mampu menyokongnya berjalan hingga 300 kilometer sekali isi daya. Selain itu, Hyundai juga menawarkan varian yang mampu berjalan hingga 355 km sekali isi baterai, yang akan diumumkan pada waktu berikutnya.

Sederet fitur canggih disematkan Hyundai Motor di mobil ini. Diantaranya instrumen digital dengan MID berwarna dengan ukuran 4,2 inci, bluelink, head unit 8 inci dengan Apple CarPlay plus Android Auto, serta Hyundai Smartsense dengan Smart Cruise Control. (Anp/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id