Tokyo, Mobilitas – Runtuhnya penjualan Daihatsu dan Toyota yang merupakan pabrikan cukup berpengaruh ini menjadikan total penjualan mobil (gabungan seluruh merek) di Negeri Sakura itu ikut terjerembab.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang dan Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (8/7/2024), selama periode Januari – Juni 2024, jumlah mobil yang terjual di Jepang sebanyak 2.127.495 unit. Jumlah ini merosot hingga 13,2 persen dibanding total angka penjualan yang dibukukan seluruh merek atau pabrikan pada periode sama di tahun lalu, yang sebanyak 2.450.604 unit.
Fakta data berbicara, sejumlah pabrikan yang selama ini menjadi pabrikan dengan penjualan terbanyak, ternyata penjualannya ambrol alias runtuh. Dua di antaranya merupakan pabreikan satu grup, yakni Toyota dan Daihatsu yang berada di bawah payung grup Toyota Motor.
Pada enam bulan pertama 2024 itu, Toyota (tidak termasuk merek Lexus) meraup angka penjualan sebanyak 809.817 unit. Jumlah ini ambrol 22,2 persen dibanding total angka penjualan yang berhasil diseroknya pada periode sama di tahun 2023.
Sementara, Daihatsu yang sebelumnya selalu bertengger di urutan kedua setelah Toyota di daftar pabrikan dengan penjualan terbanyak, pada semester pertama 2024 itu hanya nangkring di urutan ke-12.
Total angka penjualan yang berhasil dikemas Daihatsu hanya 4.027 unit. Jumlah ini runtuh hingga 75,7 persen dibanding total angka penjualan yang berhasil dikantonginya pada periode sama di tahun lalu, yang sebanyak 16.541 unit.
Padahal, di bulan Juni saja, angka penjualan yang berhasil dipetik Daihatsu sudah melonjak hingga 30,9 persen. Totalnya menjadi 1.336 unit, dibanding Juni tahun lalu yang hanya sebanyak 1.021 unit. (Anp/Aa)