Penjualan Ritel Wuling di RI Selama Semester I 2024 Merosot Segini

Logo Wuling - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Sepanjang Januari hingga Juni atau semester pertama 2024, tren penurunan penjualan mobil ke konsumen (penjualan ritel) di Indonesia dialami hampir semua pabrikan atau merek.

Salah satu pabrikan atau merek yang penjualannya merosot adalah merek Republik Rakyat Cina yakni Wuling. Kemerosotan penjualan Wuling ini turut berkontribusi terhadap anjloknya total penjualan ritel mobil di Tanah Air.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (10/7/2024) menunjukkan, selama enam bulan pertama 2024 itu merek berlambang lima berlian ini meraup angka penjualan ritel sebanyak 11.150 unit. Jumlah ini berkurang alias merosot sebanyak 577 unit dibanding periode sama di tahun lalu, yang sebanyak 11.727 unit.

Dengan pencapaian penjualan tersebut Wuling menjadi satu-satunya pabrikan asal Negeri Tirai Bambu yang masuk dalam daftar 10 besar pabrikan dengan penjualan terbanyak di Indonesia. Dia bertengger di urutan kesembilan di bawah Hyundai yang menyerok angka penjualan ritel sebanyak 12.636 unit.

ilustrasi, Wuling Alvez – dok.Wuling Motors

Sementara di bulan Juni saja, angka penjualan ritel yang berhasil dikemas Wuling 1.800 unit. Jumlah ini berkurang 136 unit dibanding penjualan ritel yang dibukukannya pada bulan yang sama di tahun 2023 yang sebanyak 1.936 unit.

Tren penjualan Wuling di Indonesia terus meningkat di Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah model atau jumlah varian mobil yang dijajakannya. Ternyata Wuling saat ini menjajakan Wuling Formo, Wuling Confero, Wuling Cortez, Wuling Almaz, Wuling Alvez, Wuling Air EV, Wuling Binguo, dan Wuling Cloud.

Sekadar informasi, data Gaikindo memperlihatkan total angka penjualan ritel mobil di semester pertama 2024 yang diraup pabrikan sebanyak 431.987 unit. Jumlah ini anjlok 14 persen dibanding periode sama di tahun lalu yang mencapai 502.533 unit. (Anp/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id