Tangerang, Mobilitas – Masih banyaknya truk Over Dimension Over Loading (ODOL) hingga saat ini masih menjadikan perdebatan panjang yang tak kunjung usai di masyarakat maupun pemangku kepentingan.
Tak sedikit di masyarakat maupun lembaga pemerintah yang menuding keberadaan truk yang menyalahi pertauran itu menjadi biang rusaknya jalan di Tanah Air. Bahkan menjadi momok di jalanan karena menjadi biang kecelakaan yang berakibat mengerikan.
Namun, di sisi lain tak sedikit pula yang membela keberadaan truk itu demi efisiensi angkutan logistik di tengah kondisi jalanan yang kerap macet. Bahkan, truk ODOL menjadi solusi di saat biaya logistik yang tinggi dengan berbagai penyebab.
Di tengah hiruk pikuk perdebatan itu, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menawarkan solusi yang jitu, dengan meluncurkan varian truk ringan (LDT) Hino 300 – 136 HDL 6×2.
“Ini merupakan Light Duty Truck (LDT atau truk ringan) pertama dan satu-satunya dengan konfigurasi 6×2 di Indonesia. Dengan kapasitas yang besar dan bebas ODOL, karena memiliki GVW hingga 14 ton, dan menjadi angkutan CPO dengan daya angkut lebih besar di jalan sempit,” ungkap Presiden Direktut PT HMSI, Takashi Muto.
Dia juga menegaskan kehadiran truk tersebut menjadi bukti komitmen Hino dalam mengembangkan produk dan layanan yaitu tidak hanya tangguh yang sekaligus sebagai solusi kebutuhan transportasi di Indonesia.
“Hino selalu berinovasi untuk menciptakan kendaraan yang sesuai dengan bisnis pelanggan di Indonesia selain layanan komprehensif Total Support yang kami berikan kepada pelanggan. Layanan itu seperti layanan excellence Services dan complete spare part,” tandas Muto.
Sementara itu, Direktur Lalu-lintas Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (18/7/2024) menyambut baik inovasi pabrikan termasuk Hino untuk memberi solusi terhadap upaya pembernatasan truk ODOL berkeliaran.
“Ya, ini tentunya bagus ya. Karena kalau dari pabrikan pembuatnya itu kan berarti secara teknis memang dirancang untuk memenuhi peraturan. Baik itu untuk keamanan pengguna jalan maupun jalannya itu sendiri,” ujar Yani.
Selain itu, kata dia, dengan truk yang dirancang tidak melanggar aturan itu, juga menjadi solusi, untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya karena lebih efektif dan efisien. “Dan yang penting tidak melanggar aturan,” tandas Yani. (Jap/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id