Tangerang, Mobilitas – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) menyuguhkan prototipe bus berlabel PO Bagong di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, 18 – 28 Juli 2024.
General Manager Business Communication PT KTB, Totok Sudaryanto, menyebut bus tersebut menggunakan basis chassis Mitsubishi Fuso Canter FE84G BC. Chassis itu, lanjut Totok, dimensi panjang, lebar, maupun tingginya tidak berubah.
“Tetapi wheelbase-nya atau jarak sumbu rodanya diperpanjang. Hal ini dimaksudkan agar kapasitas bus menjadi lebih banyak. Dan meskipun mengalami ubahan panjang wheelbase yaitu dari 3.850 milimeter menjadi 4.200 milimeter, tetapi soal keamanan dan kenyamanan tetap tinggi. Tetapi, ini kan masih dalam tahap pengembangan ya, nanti kalau uji tipe dinyatakan oke dan permintaan banyak ya kita buat varian ini,” ungkap Totok Saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Bus dengan bobot kotor (GVW) 8 ton ini dibekali mesin 4.000 cc yang bertenaga 136 PS dan torsi 422 Nm ini saat ini masih berupa prototipe alias belum diniagakan. “Karena PO Bagong meminta kami untuk membuat prototipenya. Tentunya, kalau respon konsumen bagus, tidak menutup kemungkinan kita pasarkan,” tandas Totok.
Sekadar informasi, sejumlah kalangan menyebut permintaan chassis bus hingga akhir Juni masih moncer. Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (26/7/2024) menyebut tahun 2023 lalu penjualan chassis bus melonjak.
“Lonjakan pembelian chassis bus pada tahun 2023 itu terjadi karena di tahun sebelumnya, banyak pengusaha angkutan bus yang menahan realisasi pembelian. Realisasi ekspansi baru dilakukan pada tahun 2022, bahkan terus berlangsung hingga tahun 2024 ini,” ujarnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (26/7/2024) menunjukkan sepanjang tahun 2023 lalu, jumlah chassis bus yang terjual dari pabrik ke dealer (wholesales) mencapai 6.229 unit. Jumlah tersebut meroket hingga 140 persen dibanding periode sama di tahun 2022.
Sementara, jumlah chassis yang terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) pada saat yang sama mencapai 5.370 unit. Jumlah itu melonjak hingga 59 persen dibanding tahun 2022.
Sedangkan di tahun 2024 ini, pada periode Januari – April jumlah chassis bus yang terjual ke konsumen mencapai empat bulan pertama 2024 itu sebanyak 1.909 unit. Jumlah ini melonjak 25 persen dibanding total angka penjualan ritel yang mereka serok di Januari – April 2023.
“Pertumbuhan kebutuhan sarana transportasi baik antar kota antar provinsi, antar kota dalam provinsi, maupun untuk kebutuhan berwisata masih di tren naik. Ini dikarenakan tumbuhnya kegiatan mobilitas masyarakat untuk berbagai keperluan,” jelas Lesani. (Tan/Aa)