Thailand Gerak Cepat Beri Insentif Produsen Mobil Hybrid, Ini Tujuannya

Ilustrasi, mobil hybrid - dok.Istimewa via IIHS

Bangkok, Mobilitas – Dewan Investasi (BOI) Thailand menyatakan akan memperkenalkan insentif baru yang diberikan kepada produsen yang memproduksi mobil berteknologi hybrid (paduan mesin konvensional dengan motor listrik) di negara itu.

Keterangan BOI dalam laman resminya yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (3/8/2024) menyatakan insentif itu berupa pemangkasan besaran tarif non pajak maupun pajak. Hal itu dilakukan untuk menarik lebih banyak produsen mobil untuk memproduksi kendaraan hybrid di Negeri Gajah putih tersebut.

“Sebab, kami menilai teknologi hybrid merupakan teknologi penting dalam proses transisi menuju ke kendaraan listrik (murni atau BEV). Sehingga, dengan memberikan teknologi ini dikembangkan sesuai kebutuhan maupun kemampuan masyarakat, maka proses transisisi ke kendaraan listrik (BEV) juga akan semakin bagus,” papar Sekretaris Jenderal BOI, Narit Therdsteerasukdi.

Teknologi mobil hybrid milik Stellantis – dok.StellantisNarit menyebut saat ini Thailand memiliki kapasitas maupun poytensi yang besar untuk menjadi produsen utama kendaraan hybrid di kawasan regfional Asia Tenggara maupun Asia-Ocenia.

“Dengan melindungsi produsen maupun produksi kendaraan hybrid, maka juga akan melestarikan produksi suku cadang mobil. Sehingga, sekali lagi proses transisi ke kendaraan listrik 9BEV) tidak menimbulkan guncangan hebat ke industri komponen,” tandas Narit.

Dengan kebijakan insentif kepada produsen kendaraan hybrid ini diharapkan Thailand bisa menarik investasi senilai US$39 miliar. Selain itu, industri yang terselamatkan dan penyerapan tenaga kerja masih terjadi. (Anp/Aa)