Beijing, Mobilitas – Jumlah ekspor mobil elektrifikasi atau yang di Cina disebut sebagai New Energy Vehicle (NEV) – terdiri dari mobil listrik baterai (BEV), plug-in hybrid (PHEV), dan Hybrid atau disebut sebagai extended range electric vehicle – selama tujuh bulan pertama itu menanjak.
Laporan Xinhua yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (11/8/2024) menyebut tingkat kenaikan jumlah ekspor NEV dari Cina ke berbagai negara di dunia itu mencapai 11,4 persen dibanding tujuh bulan pertama 2023. Kinerja positif NEV, sebut kantor berita itu, juga terjadi di dalam negeri Cina.
Selama Januari – Juli 2024 total produksi NEV di Negeri Tirai Bambu itu diketahui mencapai 5,91 juta unit. Jumlah ini menanjak 28,8 persen.
“Sedangkan penjualan kendaraan ramah lingkungan ini, pada periode sama mencapai lebih dari 5,93 juta unit, naik 31,1 persen dibanding Januari – Juli tahun sebelumnya. Penjualan kendaraan energi baru ini menyumbang 36,4 persen dari seluruh penjualan mobil baru domestik (Cina) dalam tujuh bulan pertama 2024,” tulis Xinhua.
Sekadar informasi, data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) menunjukkan selama tujuh bulan pertama 2024 jumlah mobil (seluruh jenis dan model, baik mobil listrik maupun konvensional) mencapai 16,18 juta unit. Jumlah ini naik 3,4 persen dibanding tujuh bulan pertama 2023.
Sementara, di saat yang sama, total penjualan seluruh jenis mobil di negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia ini mencapai 16,31 juta unit. Total angka penjualan ini meningkat 4,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id