Fakta Terkini: Penjualan Ritel Mobil Neta di Cina Januari – Juli Tahun Ini Ambrol

ilustrasi, Neta GT di GIIAS 2024 - dok.Mobilitas

Beijing, Mobilitas – Neta Auto – pabrikan mobil listrik yang merupakan anak perusahaan Hozon Auto yang bermarkas di Shanghai, Republik Rakyat Cina – saat ini dikenal sebagai pabrikan yang terus berekspansi di berbagai negara.

Selain di Thailand dan beberapa negara di kawasan Amerika Latin, Neta Auto juga berekspansi ke Indonesia. Beberapa model mobil listrik telah digelontorkan ke pasar Nusantara.

Lantas bagaimana kinerja penjualan mobil listrik Neta Auto di negeri yang juga kampung halamannya sendiri? Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dihimpun dari laporan pabrikan dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (28/8/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – Juli 2024, jumlah mobil Neta yang terjual ke dealer (wholesales) 40.519 unit.

Total penjualan grosir alias wholesales itu anjlok 32,4 persen dibanding total wholesales yang dibukukannya pada periode sama di tahun 2023. Dan ternyata, anjloknya penjualan ini juga terjadi dalam penjualan unit dari dealer ke konsumen (penjualan ritel).

Neta S yang dijual di Cina – dok.Madeinchina.com

Fakta data berbicara, jumlah mobil Neta yang laku terlego ke konsumen (penjualan ritel) di Januari – Juli 2024 itu mencapai 25.271 unit. Jumlah ini ambrol hingga 56,5 persen dibanding total angka penjualan ritel yang dibukukannya pada tujuh bulan pertama 2023.

Berikut data penjualan ritel mobil Neta selama Januari – Juli 2024 dibanding periode sama di tahun 2023. Namun, ada beberapa mobil yang penjualannya belum bisa dibandingkan karena di tahun lalu belum dijual.

Neta L : 9.356 unit (belum bisa dibandingkan)
Neta : 9.617 unit (belum bisa dibandingkan)
Neta S : 4.292 unit (ambrol 65,8 persen)
Neta Aya : 1.475 unit (belum bisa dibandingkan)
Neta V : 68 unit (ambrol 99,7 persen)
Neta U Pro : 337 unit (ambrol 98,8 persen)
Neta GT : 123 unit (ambrol 97,9 persen)
Sumber : CPCA, 2024. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id