Jakarta, Mobilitas – Pabrikan asal Republik Rakyat Cina, Dongfeng Sokon (DFSK), secara resmi mulai menggarap pasar kendaraan bermotor roda empat di Indonesia pada 28 November 2017.
Langkah itu ditandai dengan peresmian operasi pabriknya yang berada di Kawasan Industri Modern, Cikande, Serang Banten. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 20 hektare itu berkapasitas produksi hingga 50.000 unit per tahun.
Saat ini, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (1/9/2024) menunjukkan, DFSK melalui PT Sokonindo Automobile menjajakan enam model mobil di Tanah Air. Mereka adalah DFSK Glory 560, DFSK Glory i-Auto, DFSK Seres E1, pickup DFSK Supercab, DFSK Gelora Electric, dan DFSK Gelora (konvensional).
Sementara, soal kinerja penjualan ternyata DFSK (termasuk merek mobil listriknya, Seres) masih belum sesemarak merek asal Cina lainnya seperti Wuling, Morris Garage (MG), Chery, dan lainnya. Selain trennya masih terus menurun, ternyata volume atau jumlah mobil yang terjual pun relatif lebih sedikit.
Data Gaikindo berbicara, sepanjang Januari – Juli 2024 ini misalnya, total angka penjualan mobil DFSK (tidak termasuk merek Seres) dari pabrik ke dealer (wholesales) hanya 506 unit. Jumlah ini anjlok 42,5 persen dibanding periode sama di tahun 2023 yang mencapai 880 unit.
Pada saat yang sama, jumlah mobil DFSK yang terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) hanya 725 unit. Jumlah ini njlok 25,2 persen dibanding periode sama di tahun lalu, yang sebanyak 969 unit.
Sedangkan mobil listrik merek Seres di periode tujuh bulan pertama 2024 itu terjual ke konsumen (penjualan ritel) sebanyak 63 unit (belum bisa dibandingkan karena di periode sama tahun lalu belum dijual). Adapun penjualannya ke dealer (wholesales) sama persis dengan jumlah penjualan ritel.
Sekadar informasi, sepanjang tahun 2022 DFSK Indonesia menjual mobil ke konsumen sebanyak 2.404 unit. Jumlah tersebut anjlok dibanding tahun 2021 yang sebanyak 2.993 unit. (Tan/Aa)