Mitsubishi di Jerman Bangkit, Januari – Agustus Penjualannya Meroket 91,1 Persen

Mitsubishi Outlander PHEV yang juga dijual di Jerman - dok.Istimewa via CNET

Munich, Mobilitas – Seperti diketahui, Mitsubishi Motors pada Januari 2020 lalu dinyatakan ikut terseret kasus penggunaan perangkat ilegal untuk menyiasati uji emisi mobil bermesin diesel.

Laporan Reuters – saat itu – menyebut Kejaksaan Jerman menyelidiki jaringan distributor, staf, hingga fasilitas Pusat Penelitian dan Pengembangan (R & D) Mitsubishi Motors di Jerman terkait dengan dugaan tersebut.

Kasus penggunaan perangkat ilegal ini sebelumnya diketahui dilakukan oleh Volkswagen. Namun setelah ditelusuri ternyata meluas dan juga dilakukan pabrikan lain, termasuk Mitsubishi, khususnya dilakukan pada mobil Mitsubishi bernesin diesel 1.6 liter dan 2.2 liter.

Setelah dilakukan penyelidikan, pada tahun 2021, pihak berwenang Jerman memutuskan pemberian sanksi kepada Mitsubishi. Pabrikan mobil asal Jepang itu harus membayar denda hingga 25 juta Euro.

Sontak penjualan mobl Mitsubishi di Negeri Panzer terus melorot akibat kasus itu, bahkan hingga tahun 2022 dan awal 2023. Namun, pabrikan berlambang tiga berlian itu tak menyerah, tetapi terus melakukan perbaikan kualitas dan bahkan melakukan inovasi teknologi yang lebih baik.

Logo Mitsubishi – dok.Mitsubishi Motors

Cara itu ternyata tokcer. Terbukti di tahun 2024 ini, selama periode Januari – Agustus, penjualan Mitsubishi meroket. Data Otoritas Transportasi Federal (KBA) Jerman yang dikutip Mobilitas di Jakarta, menunjukkan selama delapan bulan pertama 2024 itu, Mitsubishi berhasil meraup angka penjualan sebanyak 20.258 unit.

Jumlah angka penjualan itu meroket 91,1 persen dibanding total angka penjualan yang berhasil diseroknya pada kurun waktu yang sama di tahun 2023. Padahal, di saat yang sama, penjualan seluruh mobil (dari berbagai pabrikan atau merek) di negara itu menciut 0,36 persen, totalnya 1.907.228 unit.

Sekadar informasi, menurut Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD), Jerman hingga saat ini masih menjadi negara dengan ekonomi nomor satu di Eropa. Konsumen di negara ini – termasuk konsumen mobil – sangat kritis dan jeli.

Maklum Jerman merupakan negara yang ekonominya berbasis produk teknologi, termasuk teknologi otomotif dengan merek terkenal. Sejumlah pabrikan mobil kondang di dunia berasal dari negeri ini seperti Volkswagen, Mercedes-Benz, Bayerische Motoren Werke (BMW), Audi, Porsche, dan lainnya. (Tan/Aa)