Jakarta, Mobilitas – Namun, penjualan mobil Subaru dari pabrik ke dealer (wholesales) pada periode delapan bulan pertama 2024 ini merosot dibanding periode sama di tahun 2023.
Data Gabungan industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (21/9/2024) menunjukkan pada kurun waktu Januari – Agustus 2024, Subaru yang diageni oleh PT Plaza Auto Mega itu mencatatkan angka wholesales sebanyak 401 unit.
Jumlah itu merosot 8,4 persen dibanding total angka wholesales yang berhasil didulangnya pada periode sama di 2023.
Namun, meski wholesales melempem, namun total angka penjuakan dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) yang berhasil dicetak merek asal Jepang yang kondang dengan mesin Boxer ini cukup “menyala”. Totalnya mencapai 423 unit, menanjak 35,6 persen dibanding jumlah angka penjualan ritel yang diseroknya pada periode Januari – Agustus tahun lalu.
Menariknya, penjualan ritel mobil Subaru ini masih menderu di tengah pasar mobil (kendaraan bermotor roda empat atau lebih) di Tanah Air yang tengah lesu alias “teriris” dibanding tahun lalu. Tercatat, baik total jumlah wholesales maupun penjualan ritel (gabungan penjualan seluruh merek atau pabrikan) di delapan bulan pertama tahun ini anjlok.
Data Gaikindo memperlihatkan di delapan bulan pertama tahun ini wholesales kendaraan bermotor roda empat di Tanah Air sebanyak 560.619 unit. Jumlah wholesales ini turun alias “teriris” hingga 17,1 persen dibanding periode sama di tahun 2023, yang mencapai 675.859 unit.
Sementara, di saat yang sama, jumlah penjualan ritel (gabungan dari seluruh pabrikan) hanya sebanyak 584.857 unit. Jumlah itu ambles alias “teriris” 12,1 persen dibanding total penjualan ritel di periode Januari – Agustus 202, yang sebanyak 665.262 unit. (Amn/Aa)