Crewe, Mobilitas – Sebelumnya, pada tahun 2020 pabrikan mobil mewah yang bermarkas di Crewe, Inggris, itu menegaskan rencananya untuk beralih ke mobil listrik baterai (BEV) mulai tahun 2030 nanti.
Bahkan, pada saat itu, pabrikan mobil yang didirikan pada tahun 1919 itu berjanji akan menggelontorkan lima model mobil listik baterai, dimulai tahun 2025 nanti. Namun, ternyata haluan untuk menggeber langkah menuju ke realisasi hanya memproduksi mobil listrik murni itu kini telah berganti.
Laporan Car & Driver yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (30/9/2024) menyebut dalam publikasi terbaru, Bentley menyatakan berdasar masukan dari para pelanggan, pabrikan akan fokus pada mobil berteknologi hybrid (HEV) dan Plug-in Hybrid (PHEV). Bahkan, sebut pabrikan itu, sebagian besar pembeli mobil mewah, enggan untuk membeli mobil listrik baterai.
“Apa yang kami lihat di pasar mobil mewah saat ini, orang-orang menolak mobil listrik (baterai). Mereka hanya mempertimbangkan untuk membeli mobil mewah dengan mesin pembakaran internal (mobil konvensional),” ungkap Chief Executive Officer (CEO) baru Bentley, Frank Steffen Walliser.
Sementara itu, penjualan mobil Bentley yang dirilis perusahaan beberapa waktu lalu dan disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (30/9/2024) menyebut sepanjang Januari – Juni atau semester pertama tahun ini, Bentley menjual 5.476 mobilnya di pasar global. Jumlah penjualan ini merosot 23 persen dibanding total penjualan mobil Bentley di dunia pada semester pertama 2023.
Mobil Bentley yang terlaris di periode tersebut adalah Bentley Bentayga, yakni SUV yang ditawarkan dalam dua pilihan yakni bermesin V8 berkapasitas 4.0 liter dan varian berteknologi hybrid dengan mesin 3.0 liter yang dipadu dengan motor listrik. Kontribusi penjualan SUV ini mencapai 41 persen dari total penjualan Bentley di paruh pertama 2024 tersebut.
Selain Bentayga, mobil Bentley lainnya yang diburu konsumen adalah Bentley Continental GT dan GTC yang kontribusinya mencapai 34 persen. Sedangkan Bentley Flying Spur menyumbang 25 persen ke total penjualan.
Pasar terbesar mobil merek ini adalah Amerika yakni Amerika Serikat dan Kanada. Kemudian disusul Cina dan Eropa. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id