Bisnis

Januari – September Pasar Mobil RI Layu, Tapi Penjualan Ritel Subaru Masih Menderu

×

Januari – September Pasar Mobil RI Layu, Tapi Penjualan Ritel Subaru Masih Menderu

Share this article
Ilustrasi, Subaru Indonesia - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Selama sembilan bulan pertama (Januari – September) 2024 itu penjualan mobil Subaru dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) menanjak 37,2 persen dibanding periode sama di tahun lalu.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (17/10/2024) menunjukkan selama sembilan bulan pertama 2024 itu, mobil Subaru yang terjual ke konsumen mencapai 502 unit. Menanjak 37,2 persen dibanding total penjualan ritel yang dibukukannya pada periode sama di 2023.

Pada bulan September saja, Subaru Indonesia berhasil menjual sebanyak 79 mobil ke konsumen. Jumlah ini melonjak hingga 46,3 persen dibanding total penjualan ritel yang dicetak Subaru Indonesia pada bulan yang sama di tahun 2023.

Kinerja penjualan ritel Subaru ini terbilang cemerlang, mengingat total penjualan ritel mobil (gabungan seluruh merek yang ada) selama sembilan bulan pertama 2024 itu lesu. Fakta data berbicara, hanya 657.223 yang terjual ke konsumen.

Jumlah penjualan ritel ini terperosok 11,9 persen dibanding Januari – September 2023, yang mencapai 746.246 unit. Bahkan selama sembilan bulan pertama 2024 itu, total jumlah mobil Subaru yang terjual dari pabrik ke dealer (wholesles) menyusut.

Subaru Crosstrek Adventure di GIIAS 2024 – dok.Mobilitas

Data Gaikindo menyebut, total wholesales mobil Subaru di periode itu sebanyak 441 unit. Jumlah menyusut 4,1 persen dibanding total wholesales selama Januari – September 2023.
“Kondisi tersebut masih terbilang normal, karena di awal tahun dealer punya stok,” ungkap General Manager Marketing & Communication Subaru Indonesia, Ismail Aslan, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Ismail juga menegaskan, susutnya wholesales kumulatif sembilan bulan pertama itu bukan karena ada persoalan impor unit yang dijual di Tanah Air. Kegiatan impor, tandas Ismail, masih berlangsung seperti biasa.

“Importasi disesuaikan dengan kondisi makro, supply and demand, serta product lifecycle dari pabrik kami di Gunma, Jepang,” jelas dia.

Dan faktanya, di bulan September, jumlah wholesales Subaru memang kembali menanjak hingga 81,8 persen dibanding tahun lalu. Total jumlahnya 40 unit. (Anp/Aa)