Kuala Lumpur, Mobilitas – Sebelumnya, sepanjang periode Januari – September 202, total penjualan mobil Proton (di pasar domestik Malaysia dan ekspor) tercatat masih meningkat.
Data Asosiasi Industri Malaysia yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (28/10/2024) menunjukkan sepanjang Januari – September 2023, total penjualan mobil nasional Malaysia itu mencapai 116.832 unit.
Jumlah itu menanjak hingga 14,1 persen dibanding penjualan yang dibukukannya pada periode sama tahun 2022 yang sebanyak 102.353 unit. “Total angka penjualan yang berhasil diserok Proton selama sembilan bulan pertama 2022 itu meningkat 40,2 persen dibanding periode sama di tahun 2021,” bunyi keterangan asosiasi tersebut.
Namun, ternyata kecemerlangan penjualan selama tiga kuartal pertama (Januari – September di tahun 2022 dan tahun 2023) itu tak berlanjut di tahun 2024 ini. Fakta data berbicara, selama sembilan bulan pertama tahun 2024, penjualan mobil Proton secara global (di Malaysia maupun ekspor) ternyata anjlok.
Totalnya hanya 112.758 unit. Artinya, total penjualan selama tiga kuartal pertama tahun ini berkurang hingga 4.074 unit, sebuah penurunan penjualan yang lumayan signifikan.
Kini, di tahun ini, Proton mencoba melakukan terobosan untuk memcau penjualan dengan menawarkan mobil listrik proton eMas 7. Pemesanan mobil setrum itu dilakukan di hajatan Auto Car Expo (ACE) 2024 yang berlangsung di Setia City Convention Center, 26 – 27 Oktober 2024.
Keterangan resmi Proton yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (28/10/2024) menyebut mobil itu dibanderol mulai 120.000 RM atau setara dengan Rp 440,64 juta (kurs 1 RM = Rp 3.672). Namun, harga itu belum termasuk potongan (diskon) senilai 500 RM dan paket hadiah senilai 1.000 RM. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id