Sidney, Mobilitas – Seluruh mobil yang dijual di Australia sampai saat ini merupakan mobil yang diimpor dalam wujud utuh (Completely Built Up/CBU) dari sejumlah negara, baik dari Eropa, Amerika, maupun Asia.
Data Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) dan Australian Automobile Dealers Association (AADA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (17/11/2024) menunjukkan ada lima negara yang menjadi pemasok mobil CBU terbanyak ke Australia. Negara – negara tersebut adalah Jepang, Thailand, Cina, Korea Selatan, dan Jerman.
Fakta data berbicara selama bulan Oktober tahun ini, jumlah mobil yang terjual di Negeri Kanguru itu mencapai 99.971 unit. Jumlah tersebut merosot 6,42 persen dibanding total penjualan pada bulan yang sama di tahun 2023.
Pada bulan itu, Jepang memasok 28.536 unit, ambles 10,2 persen dibanding pasokannya pd bulan yang sama di tahun lalu. Kemudian Thailand memasok 22.017 unit (ambles 11,6 persen), Cina 15.400 unit (meningkat 1,9 persen), Korea Selatan 13.702 unit (naik 8,89 persen) dan Jerman sebnyak 5.255 unit (naik 1,76 persen).
Tidak ada nama Indonesia dalam daftar negara pemasok mobil CBU terbanyak ke Australia selama periode Januari – Oktober 2024. Padahal, Indonesia dengan Australia memiliki perjanjian kerjasama ekonomi bernama Indonesia – Australia Comprehensive Economic – Partnership Agreement (IA-CEPA) yang memungkinkan pengurangan atau bahkan penghapusan tarif bea masuk impor.
Selain itu, secara geografis Indonesia relatif lebih dekat dengan Australia dibanding Jepang, Thailand, Cina, Korea Selatan, apalagi dengan Jerman. Sehingga, sejatinya, negara berpenduduk 27,39 juta jiwa itu merupakan pasar yang sangat potensil bagi Indonesia.
Sekadar informasi, sepanjang Januari – Oktober 2024 itu jumlah mobil (gabungan dari semua model dan dari seluruh merek) jumlah mobil yang terjual di Australia mencapai 1.028.374 unit. Jumlah ini naik 2,22 persen dibanding total jumlah mobil yang terlego di negeri itu pada periode sama di tahun 2023. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id