Jakarta, Mobilitas – Tak hanya penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) saja yang masih loyo, tetapi juga penjualan dari dealer ke konsumen (penjualan ritel).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yng dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (21/11/2024) menunjukkan selama sepuluh bulan pertama (Januari – Oktober) tahun ini, mobil Nissan yang dijajakan PT Nissan Motor Distribusi Indonesia (PT NMDI) terjual dari pabrik ke dealer (wholesales) sebanyak 1.010 unit.
Jumlah wholesales itu mbrol 30,3 persen dibanding periode sama di tahun 2023. Namun, pada bulan Oktober saja, mobil merek asal Jepang itu terjual ke dealer (wholesales) sebanyak 125 unit naik 33 persen dibanding Oktober tahun lalu.
Kenaikan juga terjadi dalam penjualan ritel di bulan Oktober tersebut, yakni menanjk 39,2 persen dibanding Oktober 2023. Meski, secara kumulaltif total penjualan ritel juga ambrol, karena totalnya hanya 1.061 unit, atau ambrol 34,3 persen dibnding periode sama di tahun lalu.
Muramnya penjualan ritel mobil Nissan di Indonesia terjdi sejak tahun 2021 lalu. Fakta data Gaikindo memperlihatkan, sepanjang tahun 2020 Nissan Indonesia masih membukukan penjualan ritel sebanyak 12.570 unit. Namun, di tahun berikutnya atau tahun 2021 penjualan ritel yang dibukukannya ambrol menjadi 6.185 unit.
Kemerosotan penjualan semakin menjadi di tahun 2022, dimana totalnya hanya 3.529 unit. Bahkan di tahun 2023 lalu, PT NMDI hanya berhasil meraup angka penjualan ritel sebanyak 1.824 unit. (Din/Aa)