Bisnis

Mobil Listriknya di Cina Tak Berkutik, Hyundai Gandeng BAIC akan Sodorkan Model Anyar

×

Mobil Listriknya di Cina Tak Berkutik, Hyundai Gandeng BAIC akan Sodorkan Model Anyar

Share this article
Logo Hyundai - dok.Hyundai

Beijing, Mobilitas – Hyundai Motor Company (Hyundai) dan Beijing Automotive Industry Holding Company (BAIC) bersepakat untuk menyuntikkan dana senilai 1,6 triliun Won ke perusahaaan patungan mereka, Beijing Hyundai. Investasi itu sekligus untuk memperkuat langkah strategis perusahaan dalam mempertajam daya saing dan penetrasi mobil listrik perusahaan tersebut.

Laporan Business Korea dan Asia Retail Business yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (17/12/2024) menyebut diumumkan pada 12 Desember 2024. Dalam hal ini, masing-masing pihak (yakni Hyundai dan BAIC) menggelontorkan dana US$ 548 juta, sehingga totalnya hampir US$ 1,1 miliar.

Saat ini, Beijing Hyundai hanya mengoperasikan dua dari empat pabrik yang dimilikinya setelah menjual satu pabrik di Beijing pada tahun 2021 dan satu pabrik lainya yang berada di Chongqing pada awal tahun 2024 ini.

BAIC menekankan bahwa investasi tersebut ditujukan untuk menjaga stabilitas modal Beijing Hyundai sekaligus memperkuat teknologi dan produk baru. “Kami berencana untuk meluncurkan lebih banyak produk yang memenuhi permintaan konsumen Tiongkok dan memperluas skala ekspor kami di pasar internasional,” kata seorang perwakilan BAIC

Ilustrasi, logo BAIC – dok.Istimewa via Pandaily

Sementara seorang sumber di Beijing Hyundai mengatakan, meski menghadapi tantangan yang cukup berat Hyundai tetap berkomitmen pada pasar Cina. “Karena Hyundai sangat menyadari pentingnya pasar tersebut dalam lanskap kendaraan listrik global. Dan pada tahun 2025 nanti, Beijing Hyundai akan meluncurkan mobil listrik pertama mereka untuk pasar Cina,” ujar dia.

Hasil riset perusahaan konsultan dan penelitian pasar energi yang berkantor pusat di Seoul, Korea, SNE Research, membuktikan betapa pentingnya Cina sebagai mobil listrik. Data perusahaan menyebut selama Januari hingga Oktober 2024, penjualan mobil listrik (terdiri dari kendaraan plug-in hybrid hingga listrik baterai atau BEV) di Negeri Tirai Bambu itu mencapai 8.721.000 unit, melonjak 36,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penjualan tersebut setara dengan 64,3 persen dari total penjualan mobil elektrifikasi di dunia dalam periode yang sama. Dengan kata lain, Cina telah menjadi pasar mobil listrik terbesar di dunia.

Sementara itu, data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (17/12/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – November 2024 mobil listrik Hyundai yang laku terjual di Cina hanya sebanyak 889 unit. Jumlah tersebut ambrol 40 persen dibanding total penjualan selama periode sama di tahun 2023. (Din/Aa)