Jakarta, Mobilitas – Pabrikan asal Swedia yang menjajakan truk dan bus di Indonesia itu tidak hanya membukukan tenggelamnya (berkurangnya volume penjualan yang sangat signifikan) dalam penjualan unit dari pabrik ke dealer (wholesales) saja, tetapi juga dari dealer ke konsumen (penjualan ritel).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (24/12/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – November 2024, total kendaraan Scania yang terjual ke dealer (wholesales) maupun penjualan ritel sebanyak 377 unit. Jumlah penjualan tersebut tenggelam hingga 45 persen dibanding periode sama di tahun 2023.
Pada bulan November total wholesales maupun penjualan ritel yang dibukukan Scania Indonesia juga sama, yakni sama-sama 41 unit. Jumlah penjualan tersebut ambrol hingga 20,3 persen dibanding penjualan (baik wholesales maupun penjualan ritel) di bulan November 2023.
Padahal, di tahun 2023 lalu kinerja penjualan Scania di Tanah Air masih moncer. Fakta berbicara di sepanjang 2023 (Januari – Desember) itu, Scania masih berhasil meraup angka penjualan (wholesales maupun penjualan ritel) sebanyak 715 unit.
Jumlah itu bertambah banyak alias melejit hingga 482 unit atau meroket 300 persen lebih dibanding total penjualan selama tahun 2022. Sebab, selama setahun penuh di tahun 2022, total penjualan (baik wholesales maupun penjualan ritel) masih sebanyak 233 unit. (Anp/Aa)