Jakarta, Mobilitas – Namun, anjloknya kinerja tidak hanya terjadi dalam penjualan dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) saja, tetapi juga penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (8/1/2025) menunjukkan total wholesales mobil di Tanah Air yang dibukukan seluruh pabrikan pada tahun 2024 sebanyak 865.723 unit. Jumlah ini anjlok 13,9 persen dibanding total wholesales selama tahun 2023 yang sebanyak 1.005.802 unit.
Sementara, total penjualan ritel yang tercetak di tahun itu sebanyak 889.680 unit. Jumlah tersebut anjlok 10,9 persen dibanding jumlah penjualan ritel yang dibukukan seluruh pabrikan pada tahun 2023, yang mencapai 998.059 unit.
“Faktor daya beli di tahun 2024 kemarin memang melemah. Selain itu, lembaga pembiayaan kredit juga lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan kredit, karena kekhawatiran terjadinya kredit macet juga tinggi,” kata Ketua I Gaikindo, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Sedangkan di tahun 2025 ini, Jongkie berharap kondisi perekonomian yang meningkat dapat mendongkrak daya beli masyarakat. “Karena di awal tahun ini tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) naik jadi 12 persen. Sedangkan di daerah berlaku opsen (tambahan pajak dengan prosentase tertentu, yakni 66 persen dari tarif lama) dirasa juga bakal menjadi tantangan tersendiri. Ya, kita pantau saja kondisinya dari waktu ke waktu,” tandas Jongkie. (Din/Aa)