Detroit, Mobilitas – Tiga model kendaraan listrik Hyundai Motor, termasuk Ioniq 5 dikecualikan dari daftar mobil listrik penerima subsidi dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Padahal, saat ini upaya dari Hyundai untuk meningkatkan produksi lokal mobil setrum melalui pabriknya yang baru dibangun di Negeri Paman Sam itu.
Laporan laman Business Korea yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (21/1/2025) menyebut kegagalan untuk mematuhi persyaratan terkait baterai disebut sebagai alasan utama. Menurut para pakar, pengecualian beberapa kendaraan listrik dari daftar subsidi disebabkan oleh baterainya yang gagal memenuhi persyaratan kelayakan.
Sementara, laman Detroit Bureau yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (21/1/2025) menyebut kebijakan pengecualian mobil listrik dari daftar itu telah dirilis Kementerian Perdagangan yang juga menjadi kebijakan pamungkas Presiden Joe Biden di penghujung masa pemerintahannya. AS tak ingin hany dijadikan pasar semata, tetapi juga tempat produksi, minimal produksi dari komponen mobil setrum itu.
“Sesuai pedoman dalam aturan turunan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA), kendaraan listrik yang diproduksi di Amerika Utara yang tidak menggunakan komponen baterai yang diproduksi lokal dikecualikan dari program subsidi,” tulis laman tersebut mengutip pernyataan sejumlah pejabat Kementerian.
Hal yang sama berlaku untuk kendaraan listrik yang dilengkapi dengan baterai yang mengandung mineral penting yang diekspor, diproses, atau didaur ulang oleh perusahaan asing yang disoroti pemerintah AS. Misalnya, model GV70 listrik dikeluarkan dari daftar subsidi pada tahun 2023 karena tidak memenuhi kriteria itu.
Hyundai berharap dapat sepenuhnya memenuhi persyaratan terperinci IRA paling cepat pada paruh pertama tahun 2025 ini. Jika rencan untuk menghapus subsidi kendaraan listrik menjadi kenyataan, maka Hyundai Motor, Kia, LG Energy Solution, dan SK On, yang telah meningkatkan investasi lokal di pabrik-pabrik AS akan menghadapi kemunduran yang signifikan.
“Hyundai berencana untuk menanggapi perubahan permintaan secara fleksibel dengan meningkatkan jumlah kendaraan hibrida yang populer di pasar AS. Perusahaan ini juga mengembangkan kendaraan listrik jarak jauh (EREV), yang bertujuan untuk produksi massal di AS pada akhir tahun depan,” ujar sumber di Hyundai. (Din/Aa)