Jakarta, Mobilitas – Kalangan pelaku usaha jasa angkutan truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyebut truk buatan pabrikan dari Republik Rakyat Cina selain berharga lebih murah juga memberikan teknologi mesin dan fitur bagus.
“Mereka (pabrikan truk asal Cina itu) berlomba-lomba menyajikan karoseri, mesin dan fitur-fitur termodern dengan harga yang relatif lebih murah dibanding merek-merek yang sudah lebih dulu menggarap pasar nasional (Indonesia) yang berasal dari Jepang, Eropa bahkan Amerika,” papar Ketua Aptrindo Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakrta, Bambang Widjanarko, dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Bambang juga menegaskan, tudingan yang menyebut truk-truk asal Negeri Panda itu tidak melalui persyaratan sertifikasi uji tipe dan tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) serta Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) merupakan tudingan yang tidak benar.
“Sebagai syarat bagi kendaran jenis apa pun untuk bisa melintasi jalanan umum di seluruh Indonesia adalah harus memiliki STNK. Sedangkan syarat agar STNK bisa terbit adalah jika kendaraan sudah melalui proses sertifikasi uji tipe,” ungkap Bambang.
Menurut Bambang, persaingan yang semakin ketat antar merek truk yang terjadi sekarang ini sebaiknya disikapi secara positif. Sebab, kata dia, hal itu bisa menurunkan nilai investasi yang cukup signifikan bagi pengusaha truk dengan perbedaan harga lebih murah Rp 300 – Rp 400 jutaan dari merek-merek truk yang sudah lebih lama hadir di Tanah Air.
Sekadar informasi, data Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Jumat (24/1/2025) menyebut sepanjang semester pertama (Januari – Desember) 2024, Cina telh mengekspor 351.076 unit truk ke berbagai negara. Jumlah itu meningkat 6 persen dibanding ekspor selama periode sama di tahun 2023 yang sebanyak 351.076 unit.
Sedangkan Soochow Securities Co. Ltd Hong Kong dalam laporan penelitian terbarunya yang dinukil Mobilitas, menyebut pada tahun 2024 kemarin sekitar 1,54 juta heavy duty truck terjual di dunia. Dari jumlah tersebut, 560.000 unit diantaranya berasal dari Cina. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id