Jakarta, Mobilitas – Selama tahun 2024 penjualan kendaraan niaga jenis pickup (baik low pickup seperti Daihatsu Gran Max dan Suzuki Carry cs hingga pickup medium seperti Toyota Hilux cs) di Indonesia ambles.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (1/2/2025) menunjukkan, sepanjang tahun 2024 itu total penjualan pickup di Tanah Air (ke dealer atau wholesales) ambles 13,02 persen dibanding tahun 2023. Jika selama 2023 masih sebanyak 116.986 unit, di tahun 2024 hanya 101.572 unit.
“Penjualan kendaraan niaga yang merupakan sarana penunjang kegiatan bisnis, sangat tergantung kondisi ekonomi. Kalau ekonomi membaik tentu aktivitas bisnis tentu intensitasnya meningkat, permintaan kendaraan komersial (mulai dari pickup hingga truk) juga ikut meningkat. Dan sebaliknya,” kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
Sementara, lanjut Jongkie, pada tahun 2024 itu, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah yang merupakan kelompok masyarakat terbnyak dalam populasi Indonesia melemah.“Apalagi, di tahun 2024 itu juga ada Pemilu, yang menjadikan kalangan pelaku usaha menahan ekspansi bisnis,” tandas Jongkie.
Pernyataan senada diungkap Head of Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rizal Taufiqurrahman. Bahkan, Rizal menyebut kondisi lemahnya daya beli masih terasa hingga bulan pertama 2025 ini.
“Lemahnya daya beli masyarakat terlihat dari menurunnya impor barang konsumsi, barang modl, dan barang bahan baku maupun bahan penolong untuk produksi sektor manufaktur. Mengapa semua menurun? Karena permintaan juga merosot. Mengapa permintaan merosot, ya karena daya beli yang lemah,” kata Rizal yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
Karena permintaan masyarakat yang menurun, sebut Rizal, maka perusahaan penghasil barang konsumsi maupun manufaktur menahan pembelian barang modal untuk kegiatan produksi maupun distribusi, termasuk pembelian kendaraan baru. “Jadi sektor otomotif terutama segmen kendaraan niaga (termasuk pickup) juga terkena dampaknya,” jelas Rizal.
Fakta menarik terkait penjualan kendaraan niaga pickup di tahun 2024 itu adalah, bercokolnya Daihatsu Gran Max sebagai pickup terlaris. Total penjualannya mencapai 42.122 unit.
Dia disusul Suzuki Carry yang laku 30.075 unit, Mitsubishi L300 yng terlego11.716 unit, Isuzu Traga PHR 10.170 unit dan Toyota Hilux Rangga 2.459 unit, dan Toyota Hilux (semua varian) 2.355 unit. Kemudian Wuling Formo Max laku 1.045 unit, Mitsubishi Triton 2.5L terjual 986 unit, dan DFSK DXK 1021 laku 627 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id