Beijing, Mobilitas – Mobil elektrifikasi yang dimaksud, sesuai dengan kategorisasi yang dibuat pemerintah Republik Rakyat Cina (Cina) adalah mobil listrik baterai (BEV), mobil plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik berbahan bakar hidrogen (CEV). Untuk mempermudah, semuanya secara umum disebut sebagai mobil listrik.
Laporan China EV DataTracker yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (4/2/2025) menyebut selama Januari 2025 Geely Auto menjual mobil listrik sebanyak 121.071 unit. Jumlah penjualan mobil berteknologi elektrifikasi ini naik tipis 4,2 persen dibanding total penjualan yang dicetaknya pada Desember 2024, yang sebanyak 116.206 unit.
“Sedangkan jika dibanding penjualan selama bulan Januari 2024, total penjualan pada Januari tahun ini (tahun 2025) itu melejit hingga 83,9 persen. Sebab, pada bulan Januari 2024, jumlah mobil elektrifikasi Geely yang terjual baru sebanyak 65.959 unit,” bunyi laporan tersebut.
Fakta data juga berbicara, di tahun 2024 (sepanjang Januari – Desember) Geely berhasil melego mobil elektrifikasi sebanyak 893.25 unit. Jumlah penjualan ini menanjak hingga 83,2 persen dibanding tahun 2023 yang masih sebanyak 487.461 unit.
Laporan tahun Geely Holding yang dirilis belum lama ini mengklaim, total jumlah mobil buatan Geely (gabungan semua jenis mobil baik listrik maupun konvensional, termasuk hasil kerjasama dengan merek lain) yang terjual di tahun 2024 mencapai 2,17 juta unit. Jumlah itu disebut meningkat 32 persen dibanding tahun 2023.
“Penjualan di pasar luar negeri (di luar Cina, pada tahun itu) mencatakan rekor tertinggi dengan total 403.923 unit. Jumlah ini meningkat 53 perseb dibanding kinerja tahun sebelumnya (tahun 2023),” sebut Geely. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id