Jakarta, Mobilitas – Sejumlah pedagang mobil bekas alias mobil seken mengaku mendapat limpahan dari masyarakat yang urung membeli mobil baru karena daya beli yang masih lemah. Seperti diketahui penjualan mobil baru ke konsumen (penjualan ritel) sepanjang 2024 dan Januari 2025 masih merosot.
Pemilik showroom mobil bekas MFR Mobilindo M. Fakhrur Razy misalnya, dia mengku permintaan mobil seken alias used car di showroom-nya sejak akhir tahun 2024 lalu (mulai bulan November) hingga Januari 2025 meningkat 10 persen – 20 persen saban bulannya.
“Bahkan di bulan Februari 2025 ini (per tanggal 24 Februari) sudah 12 unit mobil yang terjual. Jumlah ini lebih banyak 2 unit dibanding bulan Januari selama periode sama (1 – 24 Januari) dimana mobil yang terjual 10 unit (dan sampai akhir bulan sebanyak 12 unit). Kalu sekarang sampi akhir bulan bisa 14-an unit, ” ungkap Fakhrur kepada Mobilitas, di Taman Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (25/2/2025).
Naiknya permintaan mobil seken juga dinikmati showroom Bintang Karoma Motor, Pinang, Cipondoh, Tangerang. Permintaan mobil bekas di showroom ini diklaim meningkat rata-rata 20 persen per bulan sejak bulan November 2024 sampai Januari tahun ini.
“Desember 2024 kami menjual hingga 20 unit, dan Januari tahun ini (2025) sampai 24 unit. Pembelian ini terkait persiapan mudik lebaran. Dan ini memang waktunya mempersiapkan kendaraan,” kata pemilik Bintang Karoma Motor, Maman Firmansyah, yang ditemui Mobilitas, Selasa (25/2/2025).
Baik Maman maupun Fakhrur Razy menyebut saat ini pasar mobil seken mendapatkan limpahan dari pasar mobil baru. Ketika, banyak pembeli mobil baru (yang merupakan kelompok kelas menengah) daya belinya melemah, tak sedikit yang beralih memilih ke mobil bekas.
“Saat daya beli menurun, dan bayang-bayang kondisi ekonomi yang seperti ini belum jelas, orang menjadi realistis. Ya, akhirnya mereka berpikir daripada beli mobil baru tetapi berhutang di tengah ekonomi yang berat, lebih baik beli mobil seken dengan kondisi yang bagus,” ujar Maman.
Hal senada diungkap Fakhrul Razy. Dia mencontohkan orang yang mempunyai uang Rp 150 juta – Rp 180 juta yang tadinya untuk uang muka kredit, kemudian beralih ke mobil seken, bisa mendapatkan mobil dengan kelas yang lebih tinggi dari mobil baru yang mereka incar sebelumnya. Bahkan kondisi tersebut masih prima.
Sekadar informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, total penjualan ritel mobil selama Januari 2025 hanya sebanyak 63.858 unit. Jumlah itu anjlok 18,6 persen dibanding Januari tahun lalu yang sebanyak 78.437 unit, bahkan ambles 22,2 persen dibanding Desember 2024 yang masih sebanyak 82.094 unit,. (Swe/Aa).
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id