Bisnis

Jadi Andalan Eropa Hadang Baterai Listrik Cina, Northvolt Malah Bangkrut

×

Jadi Andalan Eropa Hadang Baterai Listrik Cina, Northvolt Malah Bangkrut

Share this article
Kantor Pusat Northvolt di Swedia - dok.istimewa via Linkedin

Jakarta, Mobilitas – Northvolt merupakan pengembang dan produsen baterai lithium ion asal Swedia yang fokus untuk kendaraan listrik, dan didirikan di Swedia oleh dua mantan eksektif Tesla pada tahun 2015.

Namun, produsen baterai yang digadang-gadang menjadi pemasok baterai listrik ke pabrikan Eropa agar tidak tergantung ke pabrikan Cina itu ternyata menghadapi kesulitan dalam berbisnis. Bahkan seperti disebut laporan Reuters yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (16/3/2025) pada Rabu (12/3/2025) Northvolt mengajukan pailit alias kebangkrutan ke pengadilan di Swedia.

“Northvolt sebelumnya telah menerima suntikan dana lebih dari US$10 miliar dalam bentuk ekuitas, utang, dan pendanaan publik sejak didirikan,” tulis Reuters.

Beberapa perusahaan kondang tercatat sebagai pemegang sahamnya. Mereka antara lain Volkswagen yang memegang 21 persen dari total jumlah saham dan Goldman Sachs 19 persen.

“Keputusan ini bukanlah yang mudah bagi kami. Sebelumnya, kami telah mencoba berbagai cara untuk menghindari kebangkrutan, tetapi akhirnya, ini adalah jalan terbaik bagi Northvolt dan para pemangku kepentingan,” ungkap Northvolt, Tom Johnstone, saat memberi keterangan pers, Rabu (12/3/2025).

Ilustrasi, papan di pabrik CATL – dok.Table Media

Sejumlah analis mengakui Northvolt menjadi tumpuan harapan industrik mobil listrik di Eropa untuk mengurangi ketergantungan ke pasokan CATL dan BYD. Dua pabrikan baterai asal Republik Rakyat Cina, yang hingga kini menguasai pasar baterai listrik dunia.

Sementara itu,data lembaga riset energi asal Korea Selatan, SNE Research, yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (16/3/2025) menunujukkan sepanjang tahun 2024 lalu, CATL menguasai 37,9 persen pangsa pasar baterai listrik. Total baterai pabrikan ini yang terpasang di mobil listrik berbagai pabrikan mencapai 339,3 GWh.

Dominasi CATL itu digenapi kinerja BYD yang berada di urutan kedua setelah baterai buatannya terinstal sebanyak 153,7 GWh dengan pangsa pasar 17,2 persen. Adapun total baterai listrik yang terinstal di tahun itu mencapai 894,4 GWh. Total instalasi baterai listrik ini menanjak 27,2 persen dibanding tahun 2023 yang sebanyak 703,2 GWh. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Bisnis

Jakarta, Mobilitas – Seperti diketahui, Ford Motor yang…