Jakarta, Mobilitas – Selama tiga bulan pertama 2025, penjualan kendaraan Mitsubishi Fuso yang dipasarkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (PT KTB) masih menguasai 40,4 persen pangsa pasar.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (25/4/2025) menunjukkan sepanjang periode Januari – Maret atau kuartal pertama 2025, penjual kendaraan niaga dari pabrik ke dealer (wholesales) terbanyak (tanpa Light Commercial Vehicle seperti pickup) adalah Mitsubishi Fuso yang menjual sebanyak 5.815 unit (dengan pangsa pasar
Kemudian Hino, dengan total penjualan sebanyak 4.045 unit (dengan pangsa pasar 28,1 persen) dan disusul Isuzu yang menjual (tanpa LCV Traga) 3.372 unit. Pangsa pasar yang dicomot Isuzu di pasar kendaraan komersial itu 23,4 persen.
Selain itu, ada merek UD Trucks yang membukukan penjualan ke dealer sebanyak 606 unit, dan Mercedes-Benz 216 unit. Kemudian FAW (pabrikan asal Republik Rakyat Cina) yang menjual 175 unit, dan Scania (pabrikan asal Swedia) yang mencetak angka penjualan sebanyak 158 unit.
Menariknya, di periode kuartal pertama tersebut, Mitsubishi Fuso masih mendominasi segmen pasar truk terbesar di Tanah Air, yaitu truk ringan (Light Duty Truck/LDT). “Penguasaan pangsa pasar kami di periode kuartal pertama 2025 itu mencapai 55,3 persen,” ungkap General Manager Business Communication PT KTB, Totok Sudaryanto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Pencapaian tersebut, lanjut Totok, membuktikan kokohnya posisi Fuso di pasar segmen LDT. Sebab, di tahun 2024 (setahun penuh) Fuso mencengkeram 53,1 persen pangsa pasar LDT, dengan total jumlah truk ringan yang terjual mencapai 25.219 unit. “Pada tahun 2024 itu, kami berhasil menjual 27.683 unit truk, dimana penyumbang terbesar merupakan varian Mitsubishi Fuso Canter,” papar Totok.
Menurut Totok sedikitnya ada empat hal yang menjadikan Fuso Indonesia kuat mencengkeram pasar kendaraan niaga khususnya truk ringan. Pertama, Fuso menggarap sektor yang sangat potensial dan memiliki keberlangsungan yang tinggi yaitu sektor logistik (distribusi barang termasuk psokan bahan baku ke manufaktur), perdagangan, dan pertanian (termasuk perkebunan dan perikanan).
“Sektor ini merupakan penopang kegiatan konsumsi masyarakat. Konsumsi tidak pernah berhenti selagi masih ada kehidupan. Begitu dengn perdagangan, pertanian dan lainnya,” jelas Totok.
Kedua, karena kualitas produk yang terpercaya dan diakui pelanggan. Ketiga, karena ditopang layann purna jual yang lengkap dan menyeluruh.
Kelima karena Fuso memiliki filosofi menjadi andalan bisnis sejati. Dimana perwujudan filosofi ini bukan sekadar menawarkan produk penopang bisnis yang handal saja.
“Tetapi, Fuso menjadi mitra atau konsultan, terkait dengan sarana transportasi penopang bisnis jika mengalami dinamika kondisi. Misalnya, kami menawarkan solusi terkait suku cadang, paket layanan perawatan dan perbaikan dan sebagainya yang menjadikan cost bisnis bisa efisien,’’ tandas Totok. (Jap/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id