Jakarta, Mobilitas – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menegaskan pemerintah telah mendepak pabrikan baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution dari konsorsium karena proses negosiasi yang berlarut-larut.
Padahal, proses negosiasi dalam konsorsium Proyek Titan senilai US$9,8 miliar itu telah berlangsung selama lima tahun. Rosan mengatakan bahwa keputusan mendepak LG Energy Solution itu tertuang melalui surat resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikeluarkan pada 31 Januari 2025.
“Itu kenapa dikeluarkan surat itu, karena memang negosiasi ini sudah terlalu lama, sedangkan kita kan ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat, karena negosiasinya sudah berlangsung 5 tahun,” papar Rosan, di Kantor Presiden, Jakarta, 24 April 2025.
Pada surat tersebut, lanjut Rosan, sekaligus membuka jalan bagi Huayou, perusahaan asal Cina yang sebelumnya sudah menjadi bagian dari konsorsium. Huayou diberi kesempatan mengambil alih peran LG dalam proyek itu.
“Sehingga total investasinya memang tetap tidak berubah dari US$9,8 miliar. Jadi karena memang Huayou ini kan dia juga sudah berinvestasi di Indonesia sebelumnya. Di bidang yang hampir sama juga,” tandas dia.
Lantas siapa sebenarnya Huayou itu? Berbagai sumber yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (27/4/2025) menyebut perusahaan itu didirikan pada tahun 1994 di Tongxiang, Zhejiang, Cina. Spesialisasinya sebagai perusahaan di bidang penelitian, pengembangan, produksi material baterai lithium-ion, serta material kobalt.
Di Indonesia, Huayou mulai beroperasi di sejak 2018 dan telah mengembangkan beberapa proyek di Tanah. Mulai dari Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) di Sulawesi Tenggara dengan proyek Huayue HPAL di Morowali Sulawesi Tengah, hingga proyek Huafei HPAL.
Kemudian di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara; proyek Huake RKEF di Weda Bay; proyek KNI HPAL di Kabupaten Pomalaa, Sulawesi Tenggara; dan proyek Sorowako di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Huayou Indonesia merupakan bagian dari integrasi industri dan operasi skala internasional Zhejiang Huayou Cobalt. Perusahaan ini mengklaim mempunyai lebih dari 17.000 karyawan.
Selain berpengalaman di Indonesia, Huayou juga telah beroperasi di Afrika dengan melakukn bisnis rantai industri material baterai lithium-ion, seperti pengembangan sumber daya nikel, kobalt, lithium, tembaga, dan fosfor.
Perusahaan ini didirikan oleh Chen Xuehua. Perusahaan telah menginvestasikan 5 miliar yuan lebih dalam proses riset dan inovasi bidang ilmiah maupun teknologi, dan kini memiliki 459 paten nasional dan 218 standar. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id