London, Mobilitas – Aston Martin Lagonda mulai memproduksi SUV Aston Martin DBX pada Juli 2020 lalu dan langsung menjajakannya ke sejumlah negara yang dinilai sebagai pasar potensial dari model itu. Dan seperti yang diharapkan, SUV ini kini menjadi ujung tombak penjualan bagi pabrikan asal Gaydon, Inggris tersebut.
Seperti dilaporkan Reuters dan US News, Rabu (28/7/2021) sepanjang Januari – Juni atau semester pertama tahun ini, SUV itu telah terkirim ke diler (wholesales) sebanyak 2.901 unit. Jumlah penjualan DBX ini sontak menjadikan jumlah penjualan Aston Martin meroket hingga 224% dibanding periode sama tahun 2020.
Penggelontoran SUV Aston Martin ke pasar dunia ini terjadi tak lama setelah konsorsium yang dipimpin orang kaya Kanada yang juga bos Tim F1 Point Racing, Lawrence Stroll memborong saham pabrikan itu. Termasuk di konsorsum ini adalah bos Tim F1 Mercedes-Benz, Toto Wolf.
Selain melakukan perombakan jajaran direksi, Stroll – yang kini menjabact Chief Executive Aston Martin – juga melakukan reformulasi visi bisnis. Salah satunya, memproduksi dan menyodorkan model-model yang populer di pasar, yakni SUV.
Bagi Stroll, SUV adalah produk yang menjanjikan. Pasalnya, mobil sport serbaguna tengah digandrungi konsumen dari sejumlah kalangan di berbagai dunia, termasuk SUV kelas atas.
Meski, Stroll juga mewanti-wanti jangan sampai menghilangkan karakter khas Aston Martin.
Maklum, merek yang identik denfan film fiksi agen rahasia James Bond itu dikenal sebagai pabrikan penghasil mobil-mobil berperform cadas dengan etsetika desain yang berkelas.
Aston Martin DBX adalah SUV lima kursi yang dibekali mesin Mercedes-AMG M177 V8 berkapasitas 4.0 liter twin-turbocharged.Semburan tenaga dari mesin ini mencapai 550 PS dengan torsi 700NM, yang disalurkan ke roda menggunakan transmisi otomatis 9 tingkat percepatan. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id