Tokyo, Mobilitas – Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA) memastikan perhelatan Tokyo Motor Show 2021 yang semula dijadwalkan berlangsung Oktober nanti ditiadakan. Kekhawatiran atas fakta masih menderanya pandemi Covid-19 menjadi alasannya.
Seperti dilaporkan Nikkei, Kamis (22/4/2021) pengumuman pembatalan hajatan dua tahunan itu menggema di tengah lonjakan infeksi Covid-19 di Tokyo, Osaka, dan beberapa wilayah metropolitan utama lainnya di Jepang. Bahkan pemerintah Jepang berencana mengumumkan keadaan darurat ketiga untuk menghadang penyebaran virus mematikan itu.
“Asosiasi (JAMA) memilih untuk membatalkan pameran tersebut daripada mengadakannya secara online. Kami ingin tetap berpegang pada peristiwa (pameran) yang nyata (offline),” ungkap Ketua JAMA yang juga President Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda kepada wartawan.
Untuk menggelar secara offline, lanjut Toyoda, juga tak mungkin. Pasalnya, lonjakan infeksi Covid-19 masih terjadi. Terlebih, Tokyo Motor Show merupakan pameran akbar otomotif yang banyak menarik minat orang dari berbagai penjuru dunia untuk datang.
Pada penyelenggaraan tahun 2019 lalu misalnya, pameran ini diikuti 192 perusahaan. Jumlah pengunjung yang datang mencapai 1,3 juta orang, dan menjadi jumlah pengunjung terbanyak dalam 12 tahun atau selama enam kali perhelatan itu digelar. (Dum/Arf)