London, Mobilitas – Keberadaan perangkat penyejuk udara ruangan (Air Conditioner alias AC) pada mobil merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan. Terlebih bagi pengguna mobil di negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Peranti ini memang menyuguhkan kenyamanan dan “kenikmatan” di kala kita berkendara. Namun, di balik itu semua, ternyata dia juga menyimpang berbagai potensi yang berbahaya, terutama bagi kesehatan.
Seperti dilansir jurnal kesehatan LondonMet, The Scientist, dan Green Flag, belum lama ini menyebut hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen senior yang juga spesialis mikrobiologi di London Metropolitan University, Paul Matewele, menyebut AC mobil yang saban hari menyaring kotoran dan terus menumpuk dari waktu ke waktu, dapat memicu meningitis. Jika tak pernah dibersihkan tentunya.
Sebagai informasi, dalam istilah medis meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Istilah gampangnya penyakit radang selaput otak.
Jika tak segera ditangani, meningitis dapat menimbulkan komplikasi kesehatan, seperti kehilangan penglihatan, gangguan pendengaran, hingga kerusakan otak. Ngeri bukan?
“Mikroorganisme yangg paling banyak ditemukan oleh para ilmuwan London Metropolitan University saat menguji sistem pendingin dalam mobil adalah Bacillus Licheniformis. Bakteri ini biasanya ditemukan hidup di tanah dan di bulu burung,” bunyi hasil penelitian sang dosen.
Bakteri lain yang ditemukan di komponen-komponen AC yang kotor adalah Bacillus Subtilis. Makhluk atau jasad renik ini biasanya ditemukan di tanah. Meski dia juga biasa hiduo ditemukan pada usus (atau tepatnya) kotoran manusia.
“Bakteri ini sangat sulit untuk dibunuh: eksperimen telah membuktikannyabahwa bakteri ini bahkan akan bertahan di luar angkasa,” keterangan dari laporan penelitian yang dipimpin dosen berdarah Nigeria itu.
Filter AC
Bersama dengan bakteri lainnya, spora ini secara teratur mencemari makanan mentah dan dalam kasus ekstrim dapat menyebabkan sakit perut, diare dan muntah orang-orang yang mengkonsumsi makanan yang tercemar mereka.
“Dan bakteri Bacillus itu semua memiliki hubungan dengan berbagai infeksi termasuk meningitis dan septikemia pada manusia. Sementara, ini ditemukan pada komponen AC yang sangat kotor dan tidak pernah dibersihkan,” jelas laporan riset tersebut.
Biang atau sarang dari bakteri itu di AC adalah pada komponen filter. Sebab, peranti inilah yang berfungsi menyaring kotoran termasuk kotoran dari udara yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri-bakteri itu.
Filter AC juga berfungsi mengirimkan udara segar dari luar dengan refrigeran dan kemudian didinginkan sehingga menjadi uap pada evaporator. Uap yang dingin itu kemudian disemburkan ke ruang atau kabin mobil.
Jadi pesan penting dari penelitian ini adalah, jangan mengabaikan soal pesan untuk membersihkan filter AC mobil secara rutin. Paling tidak setahun atau enam bulan sekali. Itu pun jika Anda benar-benar sibuk dan mobil jarang istirahat.
Penelitian ini merupakan peninggalan sangat berharga dari doktor Paul Matewele. Meski bukan penelitian yang paling akhir yang dia lakukan. Karena ilmuwan ini meninggal pada 7 April 2020, setelah terserang virus corona (Covid-19). (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id