New York, Mobilitas – Majalah kondang asal New York City, Amerika Serikat, TIME, belum lama ini kembali merilis daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2021. Merek merupakan sosok-sosok yang bekiprah di berbagai bidang mulai dari ekonomi, selebriti, politisi, hingga kalangan industrialis.
Seperti dilansir dalam situs resmi majalah yang terbit sejak 3 Maret 1923itu, pada Senin (13/9/2021), dari 100 orang yang memiliki sepak terjang berpengaruh luas itu, ada dua sosok yang berasal dari industri otomotif. Mereka adalah Chief Executive Officer (CEO) Tesla Inc, Elon Musk, dan CEO General Motors (GM) Mary Barra.
“Keduanya merupakan sosok-sosok yang kerap dibicarakan orang. Sepak terjang dan tindakannya selalu diperhatikan dan terus dicari informasinya karena memiliki dampak yang luas, tak hanya di bidang otomotif semata tetapi juga sektor-sektor ekonomi lainnya. Bahkan, berkaitan dengan masalah lain di dunia termasuk dalam hal ekologi (lingkungan) dunia seirng dengan perubahan dan tata kelola lingkungan dunia dan industri,” bunyi keterangan majalah tersebut.
Keduanya kini memang diketahui tengah getol mendorong negara dan masyarakat dunia untuk mengubah kebiasaan dalam bermobilitas dengan menggunakan kendaraan listrik. Bahkan, setiap unggahan kicauan Musk dalam akun twitter pribadinya selalu mendapatkan perhatian dan respon masyarakat maupun pemimpin dunia.
Musk juga tercatat telah berhasil mengantarkan Tesla Inc – pabrikan mobil listrik yang berdiri sejak 1Juli 2003 – menjadi produsen mobil setrum yang diperhitungkan industri dunia. Perusahaan yang berkantor di San Carlos, California, Amerika Serikat itu bahkan hingga pertengahan tahun 2021 ini masih tercatat sebagai produsen mobil listrik degan penjualan produk terbanyak sejagat.
Sementara, Mary Barra yang kini menjadi sosok utama pengendali GM – pabrikan mobil Amerika Serikat yang telah berusia 113 tahun itu – untuk merealisasikan misi dan visi menjadi pabrikan yang terdepan dalam industri mobil listrik dunia.
“Barra juga tercata dengan berani menyatakan komitmen GM untuk hanya menjual kendaraan tanpa emisi atau listrik murni (BEV) pada tahun 2035. Bahkan secara tegas dia mengatakan itu adalah sesuatu yang harus dikerjakan GM untuk tetap menjadi pabrikan yang terdepan,” tulis TIME.
Untuk melangkah ke arah yang ditargetkan itu, perempuan kelahiran Michigan, Amerika Serikat, 24 Desember 1961 itu akan menawarkan 30 kendaraan listrik secara global pada pertengahan dekade ini.
“Itu adalah transisi yang cepat dan GM sebelumnya mengatakan 40% dari mobil yang diproduksinya di Amerika Serikat pada tahun 2025 nanti, merupakan mobil listrik,” sebut TIME. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id