Tel Aviv, Mobilitas – Perusahaan mesin pencarian di internet asal California, Amerika Serikat, Google – di Israel – telah berhasil melakukan uji coba penggunaan teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk lampu isyarat lalu-lintas. Hasilnya, lampu lalu-lintas bekerja lebih efektif dan membuat kendaraan tak lama-lama berhenti.
Singkatnya masa tunggu kendaraan di depan lampu lalu-lintas menjadikan bahan bakar yang terbakar percuma juga menurun. Kontribusi terhadap polusi udara pun bisa dikurangi.
Dengan kata lain, lampu lalu-lintas berbasis teknologi kercedasan buatan itu telah menciptakan lalu-lintas yang ramah lingkungan.
Berdasarkan program percontohan yang diuji di Israel dalam kemitraan dengan kotamadya Haifa, Beer-Sheva dan Perusahaan Jalan Nasional Israel, perusahaan mengklaim bahwa dengan menggunakan AI cukup efektif. Mereka melihat adanya pengurangan 10% – 20% dalam bahan bakar dan waktu tunda persimpangan.
Menurut Google hal tersebut masuk akal, karena jika kendaraan bisa pergi dari titik A ke titik B tanpa harus berhenti. Sehingga, jumlah bahan bakar yang dikonsumsi – secara teori – seharusnya lebih sedikit.
Dalam keterangannya, Google mengatakan bahwa pihaknya saat ini berencana untuk memakai sistem ini dan mengujinya di Rio de Janeiro. Google juga sedang dalam pembicaraan dengan kota-kota lain di seluruh dunia. (Elt)