Jakarta, Mobilitas – PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) diketahui telah secara resmi menutup pabrik miliknya di Indonesia pada akhir Mei 2020, sejalan dengan restrukturisasi bisnis secara global. Efisiensi menjadi pertimbangan penutupan pabrik di sejumlah kawasan dan diiringi dengan penghentian produksi model-model yang dinilai berkinerja kurang dari target yang ditetapkan.
Kini, Nissan diketahui memfokuskan basis produksi (dengan mempertahankan pabrik) di Thailand. Model-model yang disuguhkan ke konsumen pun kini lebih banyak yang berorientasi ke tren global yang menuju ke produk berteknologi elektrifikasi.
Tak terkecuali di Indonesia. Meski masih menyuguhkan model bermesin pembakaran internal (ICE) yakni Nissan Livina, NMDI kini juga terus menggenjot model berteknologi listrik.
Setelah menyodorkan Nissan Kicks e-Power, agen pemegang merek Nissan di Indonesia itu, belum lama ini menggelontorkan mobil listrik murni (baterai) Nissan Leaf. “Kami mau menyampaikan bahwa kami serius. Kami mau kembalikan Nissan sejalan dengan perusahaan globalnya,”papar Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) Evensius Go, di sela peluncuran Nissan Leaf di Jakarta, belum lama ini.
Nissan Leaf, kata dia, ditujukan untuk menangkap potensi dari pasar baru mobil elektrik nasional. Bahkan, setelahnya NMDI juga akan meluncurkan model lain yang berteknologi sama di pasar Indonesia. “Di luar itu, kami juga akan membawa mobil elektrik lainnya, yang akan memberi kejutan kepada pelanggan di Indonesia,” ucap dia.
Lantas bagaimana kinerja penjualan Nissan Indonesia selama ini? Fluktuatif, adalah istilah yang paling pas untuk menggambarkan performa penjualan yang berhasil diukurir merek ini, sejak tahun 2017 hingga delapan bulan pertama di tahun 2021 ini.
Data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, total kumulatif penjualan mobil Nissan ke konsumen (ritel) dari Januari hingga Agustus 2021 tercatat sebanyak 5.054 unit. Jumlah ini naik 18,2% dibanding angka penjualan selama periode sama tahun 2020.
Sedangkan total penjualan selama setahun penuh2020, sebanyak 7.408 unit. Jumlah penjualan ritel ini masih tertinggal jauh dari kinerja sebelum pandemi (tahun 2019) yang mencapai 12.570 unit. Tetapi penjualan di tahun tersebut melonjak jika dibanding tahun sebelumnya.
Fakta data berbicara, sepanjang tahun 2018 penjualan ritel Nissan hanya sebanyak 6.999 unit. Jumlah itu ambrol 55,2% dibanding penjualan yang sama selama tahun 2017yang mencapai 15.613 unit.
Kendati begitu, hingga kini Nissan masih bercokol di daftar 10 merek mobil terlaris di Indonesia. (Fat/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id