Ilustrasi, Toyota Vios - dok.Istimewa

Pasar Sedan Terus Menciut, Penjualan Vios Masih Bisa Ngebut

Arif Arianto
4 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Di tengah terus meluasnya pasa MPV dan SUV di Indonesia, volume penjualan dan porsi pasar sedan di Indonesia terus menciut. Kejayaan penjualan sedan ke konsumen (ritel) di Tanah Air terjadi pada tahun 2013, dengan total jumlah 34.639 unit.

“Tetapi setelah itu, di tahun 2018 pangsa pasarnya menjadi 0,5% dari total penjualan mobil secara nasional yang sebanyak 1,15 juta unit atau 5.750-an unit wholesales-nya. Sedangkan penjualan ritelnya, di kisaran 7.150-an unit. Dan tahun setelahnya pun penjualan juga berada di tren penurunan,” kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (8/10/2021).

Fakta data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ritel ke Gaikindo memperkuat pernyataan mantan Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia itu. Tercatat, sepanjang tahun 2019 total penjualan ritel sedan – seluruh kategori dan kelas dari berbagai merek – ambrol menjadi 6.791 unit.

Toyota New Vios – dok.Istimewa

Kondisi pasar otomotif roda empat atau lebih yang lunglai di terjang pandemi Covid-19 selama tahun 2020, juga berimbas semakin runyamnya pasar sedan. Walhasil, penjualan ritel di sepanjang tahun tersebut merosot menjadi 5.131 unit.

Sementara, di tahun 2021 ini – di rentang Januari hingga Agustus – total penjualan ritel yang berhasil dikantongi seluruh merek di Tanah Air hanya 3.690 unit. Artinya, volume dan porsi pasar mobil jenis ini kian menciut.

Namun, di tengah pasar yang terus menyusut itu, ternyata small sedan Toyota Vios masih mencatatkan ngebutnya kinerja penjualan. Jika di tahun 2020 – selama periode delapan bulan pertama – total penjualan ritel yang berhasil dikantonginya hanya 221 unit, di kurun waktu yang sama pada tahun ini melompat hingga tiga kali lipat lebih.

Sedan Toyota Vios di Vietnam yang juga dijual di Indonesia – dok.Istimewa via ElectroDealPro

Data berbicara, di Januari – Agustus tahun ini Vios berhasil mengoleksi angka penjualan ritel sebanyak 670 unit atau meroket 303,2% periode sama tahun lalu. Vios mengoleksi jumlah itu dari penjualan di bulan Januari sebanyak 14 unit, Februari 36 unit, Maret 100 unit, April 147 unit, Mei 108 unit, Juni 16 unit, Juli 87 unit, dan Agustus 162 unit.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Jumat (8/10/2021) menyebut penjualan Vios ini membuktikan bahwa sebenarnya di segmen pasar sedan itu masih banyak peminatnya. Tetapi karena selama ini di masyarakat itu terbangun persepsi  – salah satu penyebab terbentuknya persepsi itu adalah aturan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM – bahwa tarif pajak sedan itu lebih tinggi dibanding model lain, maka muncul keraguan untuk membeli sedan.

“Terlebih, di tengah kondisi seperti itu, tren juga bergeser ke MPV dan SUV. Tetapi, yang pasti, loyalist customer loyal sedan termasuk Vios juga masih cukup banyak,” ujar Anton.

Ilustrasi, interior Toyota Vios versi terbaru- dok.Istimewa

Dia tak memungkiri faktor insentif perpajakan dari pemerintah berupa diskon tarif PPnBM hingga 100% turut mendongkrak penjualan Vios. Terlebih, di saat yang sama, diler bersama lembaga pembiayaan juga menawarkan skema kredit yang menarik minat konsumen. (Jrr/Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article