Jakarta, Mobilitas – Keberadaan jasa transportasi berbasis aplikasi – baik ojek maupun taksi online – di Indonesia memang bukanlah hal baru, bahkan kini keberadaannya telah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat di Tanah Air. Ternyata, pengguna terbanyak jasa transportasi ini adalah kelompok masyarakat usia muda alias milenial.
Hasil survei yang dilakukan Alvara Research – belum lama ini – telah menunjukkan fakta tersebut. Survei itu lakukan terhadap 1.204 responden baik pria maupun wanita dengan rentang usia 14 – 60 tahun.
“Hasilnya, 32,9% heavy users transportasi online adalah wanita. Dari para wanita pengguna setia aplikasi transportasi atau jasa transportasi online ini adalah 17 – 24 tahun,” papar CEO dan Founder Alvara Research Hasanuddin Ali, di Jakarta, belum lama ini.
Responden yang disurvei dikategorikan dalam tiga kelompok. Pertama, heavy users yakni mereka yang menggunakan aplikasi transportasi (transportasi online) lebih dari satu kali dalam seminggu.
Kedua medium users yakni mereka yang menggunakan jasa transportasi ini satu atau dua minggu sekali. Dan ketiga light users yakni yang menggunakannya hanya sebulan sekali atau kurang.
Semakin tua usia, frekuensi penggunaan aplikasi transportasi semakin rendah. Pengguna terbanyak alias heavy users memanfaatkan transportasi ini bukan hanya untuk mobilitas dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga untuk pemesanan barang atau makanan.
“Penggunaan untuk keperluan itu semakin meningkat sejak masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Terutama untuk roda dua. Pemesanan makanan adalah jasa yang paling banyak dimanfaatkan melalui fitur di aplikasi yang disediakan operator. Kenaikannya mencapai 60 – 70%,” kata Hasanuddin.
Pernyataan serupa diungkapkan Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) – yang merupakan organisasi pengemudi ojek online di Indonesia – Igun Wicaksono. Menurut dia, jasa antar penumpang sempat menurun di awal Pandemi Covid-19 mulai berkecamuk di Tanah Air, namun kini mulai pulih.
“Tetapi, untuk pemesanan makanan atau barang meningkat. Bahkan sampai saat ini justeru yang terbanyak justeru pesan antar makanan dan barang. Jika dibanding sebelum masa pandemi peningkatan jasa untuk ini naik hampir dua kali lipat,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (24/4/2021). (Fud/Arf)